PDIP-Nasdem Ribut-ribut soal yang Paling Pancasilais, Hasto: Rakyat Lebih Tahu!
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menganggap, pidato Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh, tidak ditempatkan sebagai sindiran atas nasionalisme dari PDI Perjuangan.
"Dalam rekam jejak digital kami, yang memberi tanggapan terhadap pelukan Pak Surya Paloh dan Pak Shohibul Iman adalah Presiden Jokowi sendiri," kata Hasto kepada wartawan, Minggu (10/11/2019).
"Lalu apakah kritik Pak Surya Paloh yang memertanyakan bangsa apa kita ini sehingga hubungan rangkulan dan tali silaturahim yang dimaknai dengan beragam tafsir dan kecurigaaan ditujukan ke Presiden? PDI Perjuangan berpendapat bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi tersebut dikategorikan sebagai 'ice breaker' sehingga tidak perlu ditanggapi secara khusus. Itu adalah 'joke' politik yang cerdas," sambungnya.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto: PDIP Dukung Nadiem Didampingi Wakil Menteri
Demikian halnya kata Hasto, menanggapi apa-apa yang disampaikan Surya Paloh dalam pidato pembukaan Kongres II Nasdem tersebut adalah hal yang lazim dilakukan.
Hasto menduga, apa yang disampaikan tersebut sebagai bentuk otokritik Nasdem dan juga bagi kehidupan politik secara keseluruhan. Otokritik sering dilakukan dalam peristiwa politik penting seperti kongres Partai.
"Jadi kami tidak merasa tersindir, terlebih rakyat tahu bahwa nasionalisme dan jalan Pancasila yang ditempuh oleh PDI Perjuangan berasal dari pengakuan rakyat secara luas, bukan hasil penilaian orang per orang. Dengan demikian Pancasilais tidaknya suatu Partai itu diukur dari konsistensi sikap, satunya kata dan perbuatan, dan dari keputusan politiknya. Pancasilais itu buah sikap politik, dan bukan hasil retorika atau pencitraan," ujar Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto