Peran ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia masih jauh dari ekonomi konvensional. SampaiĀ Januari 2019 saja, market share keuangan syariah termasuk perbankan dan asuransi baru mencapai 8,6%.
"Khusus untuk perbankan syariah baru mencapai 5,6%. Oleh karena itu, berbagai upaya perlu terus dilakukan guna mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat meresmikan pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Ketua Umum MUI itu mengatakan, upaya untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah tidak berarti dilakukan dengan cara membenturkan dengan kemajuan ekonomi dan keuangan konvensional.
Baca Juga: Wapres: Jadikan Ekonomi Syariah Sebagai Arus Baru
"Saya ingin ekonomi dan keuangan syariah menjadi pendorong terjadinya arus baru ekonomi Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, beberapa inisiatif yang telah diimplementasikan bank sentral dalam mendorong ekonomi syariah, antara lain pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain), penguatan kemandirian ekonomi pesantren, pemanfaatan zakat dan wakaf sebagai salah satu sumber pembiayaan dan optimalisasi pembayarannya melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS), serta penyusunan kurikulum keuangan syariah dan kampanye halal lifestyle.
"Indonesia berpeluang untuk mengambil posisi sebagai strategic reference dari analisis ekonomi dan arah kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah global dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai sebagai pusat rujukan ekonomi dan keuangan syariah global," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti