Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan penandatanganan nota kesepakatan dengan Electricite de France, dalam bidang riset serta pengembangan listrik atau energi terbarukan.
Electricite de France (EDF) merupakan perusahaan asal Prancis yang bergerak di bidang kelistrikan. EDF mengoperasikan sekitar 120 gigawatt yang tersebar di Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, Asia, dan Afrika.
Sebagai salah satu penghasil listrik terbesar di Uni Eropa, EDF berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan terutama di negara-negara Asia.
Baca Juga: Menteri ESDM Harapkan Inovasi Baru untuk Pengembangan Energi
“Pemerintah Indonesia tengah menargetkan bahwa energi terbarukan akan memenuhi kebutuhan energi sebesar 23% di tahun 2025 selain itu Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang energi terbarukan maka kami mempersiapkan untuk bekerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dan sebagai institusi sains dan teknologi, kami menggandeng Institut Teknologi Bandung juga untuk kegiatan riset dan pengembangan di bidang energi terbarukan,” tutur Chief Representative- Director Indonesia Electricite de France Frederic Fontan, dikutip dari laman ITB, Sabtu (16/11/2019).
Energi terbarukan yang tengah dikembangkan oleh EDF adalah hydropower, solar power, wind energy, biomass, geothermal energy, dan marine energy.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan ITB Prof Bambang Riyanto Trilaksono menuturkan, kerjasama ini merupakan suatu kesempatan bagi ITB untuk turut serta dalam mengembangkan dan memajukan energi terbarukan di Indonesia.
Untuk itu, dia menyampaikan bahwa ITB siap untuk berkontribusi dan menjalankan rencana kerjasama tersebut.
Dirinya juga menambahkan bahwa energi yang diterbarukan ini merupakan suatu hal penting, terutama dalam memenuhi kebutuhan energi di masa depan. Salah satunya, energi fosil yang masih bisa digunakan hingga saat ini, suatu saat akan habis sehingga riset mengenai hal ini harus dilakukan dari sekarang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman