PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) berhasil melaksanakan first firing (penyalaan turbin PLTU pertama kali) di salah satu unit pembangkit yang pembangunannya telah selesai. PLTU berbahan bakar batu bara dengan kapasitas 2x100 MW mulai dibangun sejak 2016, yang rencananya akan mulai berjalan penuh pada kuartal I 2020.
TLB sendiri merupakan joint venture antara PT Inta Daya Perkasa (dimiliki sepenuhnya oleh PT Intraco Penta Tbk/INTA) dengan Bengkulu Power Hongkong Ltd, anak perusahaan Power China Resources Ltd.
Direktur Utama INTA Petrus Halim mengungkapkan, "Kami berharap jika PLTU pertama di Bengkulu ini selesai awal tahun depan akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal selain sebagai bagian dari program pemerintah dalam pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW."
Baca Juga: Infrastruktur Listrik Sulawesi Ditambah, Begini Target dan Fokus PLN
PLTU di Bengkulu ini merupakan portofolio kedua pembangkit listrik milik grup INTA setelah PT TJK Power yang merupakan satu?satunya PLTU di Batam yang memasok energi listrik ke PLN Batam.
Sesuai perjanjian jual?beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement) antara TLB dengan PLN yang ditandatangi pada 2015, PLTU ini akan memasok listrik kepada PLN selama 25 tahun sejak rencana rampung tahun depan.
Willianto Febriansa, Komisaris Utama PT TLB, berkata, "Pembangunan PLTU Bengkulu ini merupakan salah satu proyek penting dalam sistem tenaga listrik Sumatera dalam upaya memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik dan berpotensi mengundang banyak investor untuk masuk ke Provinsi Bengkulu."
Total investasi untuk proyek ini diperkirakan sekitar US$360 juta yang didukung pendanaan dari perbankan serta modal TLB sendiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: