Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua MPR Tegaskan Pentingnya Bisnis Friendly Bagi Pengusaha di Depan Parlemen Singapura

Ketua MPR Tegaskan Pentingnya Bisnis Friendly Bagi Pengusaha di Depan Parlemen Singapura Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan stabilitas politik Indonesia yang kini relatif stabil dan kondusif, bisa menarik investor datang ke Indonesia. Terutama dengan dukungan yang kuat dari lembaga legislatif seperti MPR RI, DPR RI, dan DPD RI kepada Presiden Joko Widodo. Stabilitas politik menjadi kunci percepatan akselerasi pembangunan dan peningkatan perekonomian nasional.

Baca Juga: MPR Minta Desa Fiktif Tak Ganggu Program Dana Desa

"Dukungan kuat legislatif kepada eksekutif tersebut harus ditunjang dengan kinerja Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Maju yang fokus mengurus perekonomian yang menyangkut perut rakyat. Sebagai Ketua MPR saya mendorong ‘Rekonsilasi Nasional di Bidang Ekonomi’ dengan membangun iklim usaha yang bisnis friendly dalam rangka mencapai penerimaan pajak sesuai target penerimaan APBN tanpa melakukan peneriksaan. Lebih dari itu, Respon positif dari investor terkait kondisi politik di Indonesia ini harus dimaksimalkan, jangan sampai Tim Ekonomi lengah dan investor yang sudah mau datang malah pergi balik badan ke negara lain," ujar Bamsoet saat menerima Ketua Parlemen Singapura, Tan Chuan Jin, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Senin (18/11/19).

Turut hadir delegasi parlemen lainnya antara lain Ms. Joan Pereira, Mr. Low Thia Khiang, Mr. Gan Thiam Poh, Mr. Henry Kwek, Mr. Saktiandi Supaat, Mr. Murail Pillai, dan Mr. Jonathan Han, serta Duta Besar Singapura untuk Indonesia Mr. Anil Kumay Nayar.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang juga kandidat Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024 ini juga menjelaskan, dengan adanya rekonsilasi nasional seperti di Afrika Selatan di era Nelson Mandela, maka akan ada semangat kebersamaan dan gotong royong yang bersifat win-win solusion antara dunia usaha dengan pemerintah dalam menghadapi situasi ekonomi dunia yang semakin memburuk akibat ancaman resesi dan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

Ketua MPR Bamsoet juga mengajak Parlemen Singapura senantiasa menguatkan ASEAN menjadi sebuah komunitas ekonomi yang solid. Sehingga dalam menghadapi perang dagang Tiongkok - Amerika, negara-negara ASEAN tidak menjadi korban, melainkan menjadi entitas kekuatan yang justru dibutuhkan oleh Tiongkok maupun Amerika.

"World Bank mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN di 2018 yang mencapai USD 3,03 triliun, menandakan betapa kuatnya perekonomian ASEAN ditengah perang dagang Tiongkok - Amerika. Jika kita semakin solid dan kuat dalam membangun kerjasama, perang dagang Tiongkok - Amerika yang tak jelas kapan selesainya, niscaya tak akan mengganggu pondasi perekonomian negara-negara ASEAN," tutur Bamsoet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: