Ketika dolar AS menjadi primadona, rupiah justru menjadi semakin 'kalang kabut' alias bingung tidak karuan. Kala pembukaan pasar spot Selasa (19/11/2019), rupiah bimbang dan mengawali langkah stagnan di level Rp14.070 per dolar AS.
Kembimbangan tersebut lantas mendorong rupiah ke zona merah dan melemah di hampir semua mata yang. Terhitung hingga pukul 10.05 WIB, rupiah terkoreksi -0,09% ke level Rp14.089 per dolar AS. Bahkan, sekitar pukul 08.30 WIB tadi, rupiah tertekan hingga US$1 dibanderol tinggi seharga Rp14.093.
Baca Juga: Semangat Rupiah Ditabuh, Dolar AS Lumpuh!
Beban rupiah semakin berat ketika harus teroreksi pula oleh mata uang Benua Biru, yakni euro (-0,06%) dan poundsterling (-0,09%). Sementara itu, di jajaran Asia, rupiah resmi menjadi mata uang terlemah keempat di Benua Kuning setelah ringgit (0,18%), won (0,17%), dan dolar Singapura (0,02%).
Dengan kata lain, rupiah kini tertekan oleh mayoritas mata uang Asia yang lainnya, seperti yen (-0,10%), dolar Hong Kong (-0,06%), yuan (-0,05%), dan dolar Taiwan (-0,02%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: