Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Butuh Jaringan Musuh Chinanya, Amerika Serikat Ambil Putusan Ini!

Masih Butuh Jaringan Musuh Chinanya, Amerika Serikat Ambil Putusan Ini! Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Surakarta -

Amerika Serikat resmi memperpanjang lisensi yang mengizinkan Huawei berbisnis dengan perusahaan-perusahaan negara tersebut, akibat Daftar Hitam yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan sejak Mei lalu. 

Sebelumnya, Huawei sudah diizinkan membeli sejumlah komponen buatan AS selama 90 hari dengan tujuan mengurangi gangguan yang dialami klien jaringannya, seperti operator-operator AS di pedesaan. Awalnya, perpanjangan lisensi hanya akan berlaku dua minggu. Namun, karena ada masalah birokrasi, perpanjangan itu berlaku selama 90 hari ke depan.

"Kami akan terus memantau ekspor teknologi sensitif untuk memastikan, inovasi kami tak akan dimanfaatkan oleh mereka yang akan mengancam keamanan nasional," jelas Sekretaris Perdagangan AS, Wilbur Ross, dikutip dari Reuters, Selasa (19/11/2019).

Baca Juga: Meski Masih Musuhi Raksasa Teknologi China Ini, Amerika Serikat Tetap Butuh Jaringannya!

Di sisi lain, Huawei mengatakan, ekstensi lisensi tak akan berdampak besar pada bisnis Huawei. Keputusan itu juga tak mengurangi fakta kalau Huawei merasa diperlakukan tidak adil. 

Perusahaan China itu menyatakan, "memasukkan kami ke dalam Daftar Hitam telah menyebabkan banyak kerugian bagi kami, juga para perusahaan AS yang bermitra dengan kami."

Pada Mei lalu, Presiden Donald Trump juga menandatangani perintah eksekutif, berisi keadaan darurat nasional dan melarang perusahaan AS menggunakan peralatan telekomunikasi karya Huawei. Departemen Perdagangan diarahkan menyusun rencana penegakan pada pertengahan Oktober tetapi belum menerbitkannya.

Departemen Perdagangan juga mempertimbangkan penerbitan lisensi individual pada perusahaan AS untuk menjual komponen ke Huawei setelah menerima lebih dari 200 permintaan. 

Perkembangan itu terjadi bersamaan dengan diskusi antara AS dan Cina yang bertujuan mencapai kesepakatan tahap awal untuk mengakhiri perang dagang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: