Aktivitas investasi Tanah Air dibayangi oleh dua sentimen utama pada Rabu (20/11/2019), yakni eskalasi perang dagang AS-China dan keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia yang diprediksi akan kembali ditahan di level 5%. Dengan bayang-bayang tersebut, pelaku pasar memilih untuk wait and see lebih dulu dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
Hal itu tergambarkan dalam aktivitas perdagangan di pasar saham pada pagi ini, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi 0,26% ke level 6.136,25 pada awal sesi I. Padahal, pada akhir perdagangan kemarin, IHSG dapat menguat signifikan hingga 0,48%.
Baca Juga: Gusti! Ancaman Makin Membabi Buta, Trump: China Harus Sepakat dengan Apa yang Saya Suka!
Koreksi pada pagi ini tidak terlepas dari aksi main aman asing dengan cara menarik dana dari pasar saham. Pagi ini saja, nilai asing yang telah menguap dari bursa mencapai Rp15,00 miliar.
Sejumlah 354,26 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi 33.994 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp247,24 miliar. Pegerakan saham yang terpantau meliputi 92 saham naik, 127 saham turun, dan 122 saham lainnya stagnan.
Baca Juga: Naik Parah! Pasar Saham Berjaya di Selasa Sore!
Asal tahu saja, IHSG bukan satu-satunya korban dari kekawatiran pelaku pasar atas eskalasi perang dagang. Keempat indeks saham utama di Asia juga sama-sama tertekan, yakni Nikkei turun 0,85%, Hang Seng turun 0,81%, Shanghai turun 0,16%, dan Strait Times turun 0,48%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih