Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saingi UEA dan Prancis, IPC Siap Terapkan Blockchain di Pelabuhan Indonesia

Saingi UEA dan Prancis, IPC Siap Terapkan Blockchain di Pelabuhan Indonesia Kredit Foto: Unsplash/Hitesh Choudhary
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya pemanfaatan teknologi blockchain kini semakin masif dan berkembang ke berbagai sektor industri, tak terkecuali di sektor pelabuhan. Setelah pelabuhan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), dan juga Marseille-Fos Port di Prancis, kini Indonesia juga seolah tak mau ketinggalan. PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) atau yang akrab disebut Indonesia Port Corporation (IPC) yang bakal menjadi pelopornya.

“Kami menyadari betul bahwa seiring perkembangan jaman yang ada, kami sebagai sebuah korporasi harus selalu bisa menyesuaikan diri agar bisa terus sustain dan bahkan everlasting. Dan tuntutan untuk menjadi sebuah digital port yang terintegrasi itu kini sudah tak terelakkan lagi,” ujar Direktur Utama IPC, Elvyn G Masassya, kepada Warta Ekonomi, dalam sebuah wawancara di kantornya, di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Baca Juga: Lakukan Terobosan Blockchain, Algo Cipher Luncurkan ACF di Vietnam

Menurut Elvyn, saat ini IPC tengah berada dalam fase pertama dari program transformasi menjadi sebuah perusahaan pengelola pelabuhan kelas dunia (world class port operator) pada tahun 2020 mendatang. Rampung dari fase pertama, laju transformasi perusahaan kemudian nantinya bakal diarahkan menuju fase kedua, di mana IPC bertekad tidak lagi semata-mata menjadi sebuah perusahaan infrastructure player, melainkan berkembang jauh menjadi trade fasilitator.

“Kalau dulu pelabuhan semata-mata hanya berperan untuk memudahkan arus barang dari port to port (P2P), sekarang tidak cukup lagi sampai di situ. (Peran pelabuhan) harus sudah sampai door to door (D2D), yaitu dari pabrik hingga ke importir di luar negeri, atau juga dari pabrik di luar negeri sana langsung ke customer di dalam negeri. Kami harus bisa berperan menjadi trade fasilitator, dan untuk menuju ke sana basisnya adalah digital, the digital port,” tutur Elvyn.

Baca Juga: Coca-Cola Buka Peluang Pemanfaatan Blockchain dalam Sistem Bisnisnya

Ia mencontohkan, pelabuhan-pelabuhan di bawah naungan IPC nantinya bakal dikelola secara fully otomatic dengan memanfaatkan sistem robotik. Crane-crane dan truk-truk pengangkut di terminal akan beroperasi secara mandiri berdasarkan kendali remote jarak jauh atau perencanaan (planning) yang sudah disusun sebelumnya secara computerized.

“Untuk mengendalikan itu semua, kami akan menggunakan artificial intelligence (AI). Lalu manajemen datanya akan kami gunakan blockchain. Lalu ada juga pemanfaatan big data, internet of thing (IoT) dan sebagainya. Semua layanan akan terkoneksi dalam satu platform bersama,” ungkap Elvyn.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: