Bell Textron Inc (TXT), perusahaan produsen helikopter asal Amerika Utara, dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) merayakan pencapaian pengiriman pesawat ke-70 dari Bell untuk PTDI. Pesawat ini adalah seri Bell 412EPI yang merupakan salah satu dari sembilan pesanan pesawat dari Angkatan Darat Indonesia awal tahun ini.
Dalam kontrak itu, Bell akan mengirimkan sembilan helikopter ke PTDI yang kemudian akan melakukan penyesuaian sebelum dikirimkan kepada Angkatan Darat Indonesia. Sampai saat ini, PTDI telah menerima dua dari sembilan helikopter di kantor operasionalnya yang ada di Bandung.
Baca Juga: PTDI Serahkan Enam Pesawat Pesanan Kemenhan
Pengiriman pesawat seri Bell 412EPI bagi kedua perusahaan merupakan tonggak penting dan membuktikan hubungan yang erat antara kedua perusahaan. Helikopter ke-70 dengan seri Bell 412EPI itu sudah dioperasikan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dalam berbagai misi selama lebih dari 20 tahun.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan PTDI dalam memenuhi kebutuhan Tentara Nasional Indonesia," ujar David Sale, Direktur Pelaksana Bell Asia Pasifik.
Sebelumnya, pada tahun 2016, Bell dan PTDI menandatangani Pembaruan Perjanjian Industri dan Komersial yang memungkinkan kedua perusahaan untuk memperluas dukungan dan layanan mereka di Indonesia untuk operator helikopter Bell. Selain itu, PTDI memproduksi tail boom, perakitan pintu, tiang pintu, pylon, dan duct untuk helikopter Bell 412 dan Huey II.
Sejak Bell hadir di Indonesia selama lebih dari 50 tahun, telah diroduksi sekitar seratus sepuluh pesawat yang saat ini beroperasi. Bell di Indonesia memiliki kantor layanan resmi Bell, fasilitas pemeliharaan tersertifikat, dan engineer khusus untuk layanan pelanggan yang berlokasi di Jakarta.
Gatot Mulia Pribadi, Vice President Business Development and Marketing PTDI mengatakan, untuk mendatangkan 9 helikopter tersebut pemerintah telah menganggarkan US$180 juta. Keunggulan helicopter Bell, antara lain biaya operasi dan perawatan yang rendah. "Produk ini dapat digunakan di berbagai medan dan dirancang tahan korosi dari air laut," jelas Gatot.
Ibnu Bintaro, Vice President Aircraft Sales PTDI, menambahkan bahwa permintaan holikopter di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2012 hingga saat ini diperkirakan sudah ada sekitar 36 helikopter yang didatangkan untuk kebutuhan angkatan darat dan angkatan laut.
Untuk helikopter Bell tersebut, kandungan lokal yang sudah disertifikasi, part, dan bahan baku yang dibuat di Indonesia saat ini sekitar 16,8%. Tingkat kandungan lokal tentunya akan terus ditingkatkan ketika permintaan terus meningkat.
"Setidaknya 50 unit per lima tahun. Nanti ada negosiasi karena menunjukkan pasar yang sudah sangat potensial," tutup Ibnu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: