Setelah tidur malam penuh, di mana gelombang otak partisipan diukur melalui elektroda yang diletakkan di kepala mereka, hasilnya menunjukkan tingkat kecemasan menurun secara signifikan, terutama bagi mereka yang mengalami tidur NREM gelombang lambat.
"Tidur nyenyak telah memulihkan mekanisme prefrontal otak yang mengatur emosi kita, menurunkan reaktivitas emosional dan fisiologis dan mencegah eskalasi kecemasan," tambah Simon seperti yang tertulis dalam penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior.
Selain mengukur hubungan kecemasan tidur pada 18 peserta studi asli, para peneliti mereplikasi hasilnya dalam studi 30 peserta lainnya. Di semua peserta, hasilnya kembali menunjukkan bahwa mereka yang tidur lebih nyenyak di malam hari mengalami tingkat kecemasan terendah pada hari berikutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: