Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) resmi terpilih sebagai auditor eksternal Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO) untuk periode 2020-2023.
Indonesia terpilih setelah melewati proses sidang IMO ke-31 di London, Inggris, pada Jumat (29/11/2019). Indonesia mengungguli Italia dan Inggris yang juga bersaing sebagai kandidat eksternal auditor IMO.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan terpilihnya Indonesia sebagai eksternal auditor IMO menunjukkan kompetensi BPK semakin diakui secara internasional serta menggambarkan unggulnya diplomasi Indonesia.
Baca Juga: Alhamdulillah! Resmi, Indonesia Kembali Jadi Anggota IMO
"Pencapaian ini merupakan gambaran bahwa kompetensi BPK semakin diakui secara internasional dan kemampuan diplomasi kita sangat unggul, mengingat persiapan yang sangat singkat," kata Firman di Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Pada pemungutan suara putaran pertama, Indonesia unggul dengan 64 suara, Inggris 55 suara, dan Italia 24 suara. Namun, jumlah tersebut tidak menunjukkan adanya mayoritas suara, sehingga dilakukan pemungutan suara putaran ke-2. Pada putaran ke-2, Indonesia memperoleh 75 suara dan Inggris 64 suara.
Firman menambahkan, dengan terpilihnya BPK sebagai eksternal auditor, maka BPK akan memeriksa laporan keuangan dan kinerja organisasi IMO dan dua institusi pendidikan di bawah IMO, yakni World Maritime University (WMU) dan International Maritime Law Institute (IMLI).
Baca Juga: Politikus PAN Terseret Suap Anggota BPK Rizal Djalil?
Untuk informasi, menjadi eksternal auditor organisasi internasional bukanlah pengalaman baru untuk BPK. Pada 2015 lalu, BPK telah terpilih sebagai auditor eksternal organisasi internasional di bidang antikorupsi yang berkedudukan di Wina, Austria, yaitu International Anti-Corruption Academy (IACA) untuk periode 2015-2016 dan kembali dipercaya untuk 2018-2020.
Selain itu, BPK juga dipercaya sebagai auditor eksternal untuk periode 2016-2021 pada organisasi nuklir internasional yang bekerja sama dengan PBB (International Atomic Energy Agency/IAEA).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti