Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Jago Kandang: Unggul di Asia, Keok di Dunia!

Rupiah Jago Kandang: Unggul di Asia, Keok di Dunia! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang penutupan perdagangan spot Senin (2/12/2019), kinerja nilai tukar rupiah semakin menurun di hadapan dolar AS. Depresiasi rupiah terhadap mata uang Paman Sam itu bertambah dalam menjadi -0,20% ke level Rp14.133 per dolar AS, terhitung hingga pukul 15.50 WIB. 

Level tersebut sekaligus menjadi harga termahal yang dibanderol untuk US$1 dalam kurun waktu sebulan terakhir. Minimnya suntikan tenaga juga membuat rupiah harus mengakui keunggulan mata uang dunia lainnya, yakni dolar Australia (-0,43%), euro (-0,20%), dan poundsterling (-0,08%). 

Baca Juga: China Ogah Damai dengan AS, Kecuali Trump Lakukan. . . .

Baca Juga: Alamak! Dolar AS Bikin Rupiah Nelangsa!

Umpama sebuah majas, rupiah tak ubahnya mata uang yang 'jago kandang' alias unggul hanya di lingkungannya sendiri. Benar saja, pada Senin sore ini, rupiah yang keok di hadapan mata uang utama dunia terpantau unggul di hadapan mayoritas mata uang serumpun di Asia. 

Baca Juga: Tunda Bayar MTN Rp3 Miliar dan BEI Stop Transaksi Saham, Manajemen ARMY Ngaku. . . .

Rupiah menjadi mata uang terbaik kelima di Asia setelah unggul terhadap won (0,33%), baht (0,04%), yen (0,03%), dan ringgit (0,03%). Meskipun demikian, rupiah masih harus berjuang untuk melawan mata uang Asia lainnya, seperti dolar Taiwan (-0,17%), dolar Hong Kong (-0,17%), dolar Singapura (-0,10%), dan yuan (-0,05%). 

Sebagai informasi, menjadi mata uang terbaik kelima menjadi prestasi tersendiri bagi rupiah. Pasalnya, dengan dukungan sentimen perang dagang, saat ini hampir semua mata uang Asia tengah disapu bersih oleh dolar AS. Mata uang Asia yang dibuat tak berkutik oleh dolar AS meliputi baht, dolar Singapura, won, yen, dolar Hong Kong, dan yuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: