Karena itu, Syahrul mengajak Pelindo untuk ikut menyederhanakan proses administrasi yang panjang untuk dilakukan percepatan sesuai perintah Presiden Joko Widodo sehingga waktu lebih singkat tanpa mengabaikan kualitas dari pemeriksaan.
Menurutnya, langkah ini memang memiliki risiko, namun harus dipikirkan sehingga tidak menjadi penghambat.
"Pemerikasaan di pelabuhan jangan sampai banyak sekalilah, tapi tidak efektif. Kalau bisa satu pintu saja, tapi semua proses tahapan pemerikasaan ada di sana sehingga waktu dan kualitas kita dapat tetap dijaga," tegasnya.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengaku siap untuk mengakselerasi ekspor tiga kali lipat. Pasalnnya, sinergitas akselerasi ekspor ini sangat penting karena memang selama ini kegiatan ekspor di pelabuhan dihadapkan kendala yang klasik, yakni kendala dokumen, kapal, dan kontainer.
Baca Juga: Mentan Syahrul Minta IPB Kawal Pembangunan Pertanian
"Nah, dengan adanya data yang disampaikan Menteri Pertanian tadi, kami (Pelindo) bisa tahu per berapa wilayah, per kabupaten, per kecamatan kemampuan ekspornya," ujarnya.
"Ini akan memudahkan kita dalam proses untuk melakukan peningkatan ekspor yang tiga kali lipat itu," sambungnya.
Usai menghadiri acara rapat Pelindo, kegiatan Mentan berlanjut ke pelepasan ekspor komoditas pertanian di Depo Jangkar, Pelabuhan Tanjung Perak. Di sana Mentan bersama Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak para pelaku usaha Jatim untuk memberi masukan demi menggenjot ekspor untuk capai target, bahkan ekspor pertanian dapat tiga kali lipat.
"Hari ini lebih dari 800 miliar mampu kita gulir dan tentu saja membuat keyakinan kita bahwa setiap tahun bisa kita dorong peningkatan sampai mendekati 100 persen dari nilai ekspor tahun lalu," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti