Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Daerah NTT berkomitmen menjalankan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Hal ini ditandai dengan ditanda tangani Nota Kesepahaman tentang peningkatan populasi dan produksi. Hal itu didasari dalam rangka percepatan ekspor komoditi peternakan antara Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Gubernur Provinsi NTT.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), kesepakatan ini didasari adanya keinginan bersama dengan mensinergikan potensi, tugas, fungsi dan kewenangan dan program yang ada.
"Kita sepakat bekerja sama mewujudkan peningkatan populasi dan produksi dalam rangka ekspor komoditi peternakan. Apalagi NTT merupakan salah satu lumbung ternak sapi nasional dan Kabupaten Kupang merupakan salah satu daerah penyuplai terbesar kebutuhan protein hewani," kata Syahrul setelah melepas Ekspor Komoditi Pertanian dan Pengiriman Sapi dari NTT dengan Tol Laut serta Penyerahan Bantuan kepada Petani NTT tahun 2020, di Pelabuhan Tenau, Kota Kupang, Sabtu (14/12/2019).
Baca Juga: Di NTT, Kementan Dorong Peningkatan Populasi dan Perbaikan Genetik Sapi-Kerbau
Kebutuhan daging sapi nasional menurut SYL, sangat tinggi sehingga memerlukan dukungan dari daerah-daerah penghasil ternak sapi, dalam upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan untuk komoditas daging sapi.
Upaya ini tidak sebatas hanya pada kemampuan dalam menyediakan pangan yang cukup bagi masyarakatnya saja tetapi juga harus disertai dengan peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal.
“Kita perlu menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki termasuk kontribusi daerah dalam pembangunan peternakan," ungkap SYL.
Baca Juga: Kementan Gelar Pekan PVT, Dorong Pertumbuhan Industri Benih Nasional
Lebih lanjut SYL menjelaskan dalam kesepakatan ini, Kementan menegaskan komitmen NTT untuk mampu meningkatan produksi komoditas peternakan.Di antaranya sapi potong dan unggas minimal 7 persen pertahun yang artinya terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja subsektor peternakan dan kesehatan hewan.
"Kami mendukung pembangunan pertanian di NTT. Oleh karena itu, sarana prasarana dan pengembangan komoditas menjadi prioritas. Tapi harus sesuai dengan agroklimat dan ekosistem agar bisa berkembang," ujar SYL
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: