- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
SKK Migas Ajak Industri Penunjang Hulu Migas Terlibat Proyek Masela, Potensinya Rp73 T
"Program-program tersebut akan melibatkan berbagai para pemangku kepentingan terkait, seperti para vendor dari industri penunjang hulu migas, BUMN, lembaga perbankan, dan pembiayaan lainnya, pemda, dan calon tenaga kerja. Saya optimis 2-3 tahun lagi kapasitas nasional dari vendor maupun tenaga kerja Indonesia akan memenuhi standar kebutuhan proyek LNG Abadi serta target TKDN di proyek LNG Abadi tercapai," ujar Kepala SKK Migas.
Berdasarkan perhitungan SKK Migas yang juga telah disepakati dalam dokumen Plan of Development (POD), pemanfaatan TKDN proyek LNG Abadi akan mencapai 26,62 %.
"Dengan nilai proyek pembangunan sekitar US$19,8 miliar, maka akan ada potensi sebesar US$5,27 miliar atau setara dengan sekitar Rp73 triliun belanja barang atau jasa di dalam negeri. Ini adalah jumlah yang sangat besar, dan salah satu wujud nyata kontribusi hulu migas dalam membangun perekonomian Indonesia," kata Kepala SKK Migas.
TKDN ini dapat berupa kebutuhan berbagai barang dan jasa yang telah tersedia di dalam negeri dan mampu memenuhi kebutuhan fase konstruksi dan produksi proyek LNG Abadi yang akan terdiri kilang LNG darat, pipa bawah laut, fasilitas pengolahan gas lepas pantai, serta fasillitas sumur pemboran bawah laut.
Dengan TKDN itu disediakan oleh perusahaan Indonesia di tingkat nasional dan daerah, maka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia juga akan muncul, ungkapnya.
Manfaat megaproyek LNG Abadi ini diproyeksikan lebih besar lagi. Berdasarkan hasil studi efek berganda proyek LNG Abadi oleh LPEM Universitas Indonesia dan Universitas Pattimura pada 2018, diproyeksikan pada masa konstruksi hingga produksi proyek LNG Abadi (yang diasumsikan berlangsung pada 2022-2055 atau selama 33 tahun), akan tumbuh delapan sektor industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti