Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Diawasi Amerika, TikTok Jadi Ogah Dilabel 'Made in China'! Lupa Daratan Nih?

Makin Diawasi Amerika, TikTok Jadi Ogah Dilabel 'Made in China'! Lupa Daratan Nih? TikTok | Kredit Foto: TikTok
Warta Ekonomi, Surakarta -

TikTok dikabarkan berniat untuk mendirikan kantor pusat global di luar China karena ingin lepas dari label ‘buatan China’, di tengah tingginya pengawasan dan tekanan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Menurut Wall Street Journal, sejumlah lokasi yang dipertimbangkan oleh TikTok ialah: Singapura, London, dan Dublin. Sementara saat ini, perusahaan China itu menjalankan operasi bisnis AS di Kota Los Angles.

“TikTok saat ini tak memiliki kantor pusat, walaupun mayoritas eksekutif puncaknya berkantor di Shanghai dan LA,” lapor KrAsia, dikutip Jumat (27/12/2019).

Baca Juga: Korps Marinir Paman Sam Blokir Ponsel Anggota yang Ketahuan Menginstal TikTok

Singapura secara historis merupakan pilihan populer perusahaan-perusahaan global yang mengincar pasar Asia-Pasifik. Di sana, lingkungannya ramah dengan bisnis urban, ada dukungan kuat dari pemerintah, dan tersedianya talenta regional.

Google dan Facebook jadi beberapa perusahaan teknologi yang membuka kantor Asia-Pasifik di Singapura,” sebut laporan KrAsia itu.

Lokasi lain yang memungkinkan ialah London dan Dublin. Dengan membangun markas di wilayah itu, TikTok bakal mengalami pertumbuhan menjanjikan di Asia Tenggara dan Eropa.

Penyebaran sporadis pengguna TikTok di AS telah menarik perhatian pemerintah setempat karena masalah penyimpanan data pengguna.

Bahkan, Pemerintah AS memulai penyelidikan nasional atas akuisisi induk perusahaan TikTok (ByteDance) senilai US$1 miliar terhadap Musical.ly pada 2017. 

Lebih lanjut, pekan lalu Angkatan Laut AS melarang pemasangan aplikasi TikTok pada perangkat seluler yang difasilitasi oleh pemerintah karena alasan keamanan siber. Begitu pula dengan Angkatan Darat AS.

Pada November, TikTok telah diunduh 1,5 miliar kali di seluruh dunia di App Store dan Google Play, menurut perusahaan riset Sensor Tower. Data yang sama juga mengungkapkan, TikTok berada di peringkat ketiga dalam daftar aplikasi bukan gim paling banyak diunduh tahun ini dengan 614 juta pemasangan, melampaui jumlah unduhan Facebook dan Instagram.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: