Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perempuan Indonesia Ini Dulu Anggota ISIS, Kini Perangi Radikalisasi

Perempuan Indonesia Ini Dulu Anggota ISIS, Kini Perangi Radikalisasi Kredit Foto: Sindonews

Dia telah secara aktif berkampanye untuk anti-radikalisme di Indonesia, berkeliling negeri untuk memberi nasihat kepada anak muda tentang mencari keselamatan sambil mengakses informasi di internet.

"Carilah pendapat kedua dan ketiga. Setelah itu, jangan langsung menerimanya, teruslah berpikir kritis," kata Naila, sambil menambahkan bahwa banyak ayat dalam kitab suci Muslim, Alquran, meminta orang untuk berpikir.

Kembali dari Suriah

Naila adalah satu dari ratusan orang yang kembali ke rumah setelah menghabiskan waktu di Suriah. Ada sekitar 600 warga negara Indonesia yang telah kembali ke rumah setelah bergabung dengan ISIS di Suriah. Angka itu merupakan data dari Civil Society Against Violent Extremism (C-SAVE), sebuah jaringan organisasi masyarakat sipil yang memerangi ekstremisme kekerasan di Indonesia.

"Di antara mereka, ada sekitar 20 persen yang siap untuk bergabung kembali dengan masyarakat," kata Mira Kusumarini, direktur C-SAVE, kepada Voice of America, Jumat (27/12/2019).

Baca Juga: Al-Baghdadi Tewas, AS: ISIS Incar Asia Tenggara untuk Dijadikan Markas

"Lebih mudah untuk bekerja dengan mereka yang kembali karena mereka telah melihat janji palsu di Suriah, yang benar-benar berbeda dari apa yang dikatakan propaganda ISIS," ujarnya.

Menurut para pejabat Indonesia, ada sekitar 30 petempur ISIS dari Indonesia yang kini dipenjara oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) di Suriah. SDF sendiri mengatakan telah menahan lebih dari 2.000 petempur ISIS asing.

Sekembalinya dari Suriah, mantan anggota ISIS menerima kursus deradikalisasi yang disponsori oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Namun terlepas dari upaya BNPT, para ahli mengatakan internet tetap menjadi platform paling populer untuk menyebarkan radikalisme dan ekstremisme di kalangan anak muda di Indonesia dan di tempat lain.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: