Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebilah Gapit di Antara Gadget dan Deru Mesin Pabrik

Sebilah Gapit di Antara Gadget dan Deru Mesin Pabrik Kredit Foto: Taufan Sukma

Workshop

Karenanya, baik Mamik maupun Saiman sangat bersyukur manakala pada pertengahan tahun 2018 lalu Dukuh Butuh ditetapkan sebagai salah satu sasaran program Kampung Berseri Astra (KBA) yang diselenggarakan oleh PT Astra International Tbk (ASII).

Rasa syukur itu lantaran salah satu wujud konkret dari program KBA tersebut adalah pelatihan (workshop) pembuatan wayang kulit di sekolah-sekolah dasar (SD) di sekitar Dukuh Butuh. Saiman berharap program ini dapat terus berjalan lancar, hingga bisa diperluas sampai ke tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga level Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Kalau kita anak-anak kecil ini secara mandiri di rumah untuk belajar (membuat wayang) biasanya sangat sulit karena lebih suka maen hape dan semacamnya. Dengan diajarkan langsung di sekolah, harapannya bisa lebih terstruktur proses belajarnya,” harap Saiman.

Tak hanya melakukan workshop di sekolah-sekolah, dukungan Astra dalam mengembangkan potensi perajin wayang di Dukuh Butuh juga dilakukan dengan menyediakan alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan wayang, seperti tanah, alat pewarnaan dan lain sebagainya.

Selain itu, para perajin juga dikenalkan dengan dasar-dasar administrasi usaha untuk membenahi catatan keuangan usahanya, lalu perluasan jaringan promosi hingga pengembangan inovasi produk-produk yang dihasilkan. Dalam waktu dekat, misalnya, para perajin wayang Dukuh Butuh akan diberangkatkan studi banding dengan para perajin kulit di Kota Gede, Yogyakarta.

“Di sana kami nanti akan belajar lagi tentang opsi produk lain yang juga bisa dihasilkan dari bahan dasar kulit. Misalkan saja jaket kulit. Dengan begitu harapan ke depan produk-produk kami bisa lebih variative, dengan tetap ada kekhasannya. Misalnya saja nanti kami bikin jaket kulit dengan beberapa ornament wayang sebagai penghias di lengan, punggung atau semacamnya,” ungkap Mamik.

Person In Charge (PIC) KBA Dukuh Butuh dari perwakilan Astra Solo, Wahyu Triyono, menyatakan bahwa salah satu alasan Astra Group memilih Dukuh Butuh sebagai sasaran Program KBA adalah terkait kegigihannya dalam mempertahankan salah satu produk budaya Jawa, yaitu wayang kulit, dengan cara tetap melestasikan proses produksinya. Semua pihak tanpa terkecuali harus mendukung setiap upaya pelestarian budaya karena hal tersebut merupakan warisan yang ternilai harganya.

“Bahkan UNESCO saja pada tahun 2003 sudah mengakui wayang sebagai produk budaya dunia asli Indonesia. Dan di era moderninsasi seperti saat ini memang sangat challenging  untuk mengajak generasi muda belajar membuat wayang. Karenanya melalui KBA ini kami (Astra Group) ingin turut berkontribusi dan menyemangati para perajin wayang Dukuh Butuh untuk terus berjuang melestarikan dan mengembangkan tradisi bangsa ini,” ujar Wahyu, melalui sambungan telepon.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: