Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ponsel Tercebur Saat Banjir? Ini yang Perlu Dilakukan

Ponsel Tercebur Saat Banjir? Ini yang Perlu Dilakukan Kredit Foto: Shutterstock
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banjir yang melanda daerah Jabodetabek mau tidak mau memaksa penduduk untuk mengungsikan diri beserta harta bendanya. Karena mengungsi, tentu hanya sedikit harta benda yang dapat diselamatkan, salah satunya adalah ponsel.

Keadaan banjir tentu membuat seseorang tak jarang secara tidak sengaja membuat ponselnya tercebur ke dalam genangan banjir. Namun, jangan panik terlebih dahulu! Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk menangani ponsel yang tercebur.

Baca Juga: Tergenangi Banjir, Begini Kondisi Terkini Operator Jaringan Telekomunikasi

Dilansir dari Wired, ada beberapa cara yang perlu kamu lakukan kalau ponselmu tercebur ke dalam genangan air. Pertama, cepat-cepat ambil ponselmu dan matikan. Jika ponselmu masih menggunakan baterai yang dapat dicopot, langsung copot baterainya tanpa harus mematikan ponsel. Hal ini sangat perlu untuk mencegah adanya korsleting di dalam ponsel.

Setelah itu, jangan keringkan ponsel dengan menggunakan pengering rambut, dijemur, ataupun menggunakan oven. Lepas seluruh aksesoris yang menempel pada ponsel, gunakan kain untuk mengeringkan ponsel. Hanya gunakan kain.

Ada beberapa opsi yang dapat digunakan untuk tahap selanjutnya. Salah satu opsi yang paling murah dan sederhana adalah beras. Gunakan wadah atau plastik ziplock yang diisi beras paling tidak sampai menutupi permukaan seluruh ponsel.

Masukan ponsel ke dalam wadah atau plastik tersebut, tutup rapat dan biarkan antara 24 hingga 36 jam. Beras akan menyerap air yang ada di dalam ponsel tersebut.

Perlu diingat bahwa metode ini tidak sepenuhnya akan selalu berhasil karena berhasil atau tidaknya tergantung dari kerusakan ponsel setelah tercebur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: