Rangkap jabatan sebagai Komisaris itu yang seharusnya memberinya pendapatan ganda, tapi Ari menolaknya. Dia hanya mau menerima pendapatan dari satu sumber dalam jabatannya, sebagai Direktur Keuangan di Pelindo III. Sedangkan honorarium komisaris JBT diminta disetor ke kas Pelindo III.
Sukses restrukturisasi keuangan Pelindo III, Ari diangkat menjadi Direktur Keuangan Garuda Indonesia, dia melakukan refinancing utang Garuda, sukses. Lalu diangkat jadi Direktur SDM (human capital) di Wijaya Karya, tidak sampai setahun, dia diangkat lagi jadi Direktur Utama Pelindo III.
Sebagai Dirut, dia melakukan efisiensi besar-besaran, sampai keuntungan Pelindo III yang biasanya ratusan miliar rupiah naik mendekati Rp2 triliun. Dia benahi semua, termasuk SDM yang tidak kompeten dimutasi atau ganti. Dia menerapkan good corporate governance (GCG) secara efektif dan terarah ke produktivitas kerja di setiap lini perusahaan, sampai cucu perusahaan. Yang tidak siap, tidak akuntabel dia libas.
Sukses di Pelindo III, dia diminta membenahi Garuda yang terus merugi. Di sini dia lebih garang lagi. Banyak pengeluaran yang dipangkas, efisiensi, perbaikan kinerja sampai hal terkecil termasuk catering.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: