"Bali kaya akan komoditas pertanian lokal seperti jeruk, salak, kopi, sapi, kambing dan lain-lain. Namun, komoditas-komoditas ini belum diberdayakan secara optimal. Ke depan, diharapkan bantuan Kementan untuk mengoptimalkan potensi ini," jelasnya.
Khusus terkait program Satu Juta Ternak Sapi Bali pada 2025, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menyampaikan bahwa target tersebut dapat dicapai apabila ada peningkatan jumlah induk sapi sebesar 30%-45% dari populasi saat ini, dan didukung oleh peningkatan kelahiran pedet sebesar 80%-85% dari Indukan jumlah sapi.
Baca Juga: Tahun Depan, Bulog Dapat Proyek Impor Daging Sapi
Sementara itu, angka pemotongan sapi betina produktif di Bali harus bisa diturunkan hingga 5%-10% dari pemotongan tercatat saat ini, dan angka kematian pedet harus diturunkan ke angka di bawah 5% dari sapi yang lahir.
"Apabila parameter-parameter tersebut tercapai, maka program Sejuta Ternak Sapi Bali akan kita capai. Ditjen PKH selalu siap mendukung program ini, karena hal ini sejalan dengan Sikomandan, salah satu program penting dari bapak Mentan SYL," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: