Ngeri, Hampir Setengah Miliar Satwa Mati Akibat Kebakaran di Australia
Dickman mengatakan spesies yang dapat terbang atau menggali tanah memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup, setidaknya pada tahap awal.
"Masalahnya bagi mereka adalah bahwa mereka akan keluar ke lanskap di mana sumber daya makanan telah sangat berkurang, sumber daya tempat tinggal akan sangat berkurang atau tidak ada," ujar peneliti tersebut.
Di luar pilihan terbatas untuk makanan dan tempat tinggal, imbuh Dickman, satwa yang lebih kecil seperti rubah merah dan kucing liar akan menghadapi ancaman tambahan.
Dickman berpendapat, setelah kebakaran hutan, akan sulit untuk secara akurat menilai keadaan satwa liar karena para peneliti tidak memiliki data dasar yang bagus tentang populasi satwa. Ada 24 angka kematian manusia yang dikaitkan dengan kebakaran di Australia. Hampir 2.000 rumah telah hancur. Ribuan orang terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.
Saat ini, hampir 200 titik kebakaran masih aktif. New South Wales dan Victoria menjadi wilayah yang paling parah. Dickman mengatakan Australia perlu melihat opsi bagaimana kebakaran hutan dikendalikan secara dramatis. Menurutnya, kebakaran ini berdampak pada perubahan iklim. Selain pembuat kebijakan, para ilmuwan harus menjadi bagian dari pembahasan kebijakan.
"Kami tampaknya telah disingkirkan dari banyak pengambilan keputusan di Australia selama beberapa tahun terakhir," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: