Selanjutnya, Hui Ka Yan, merupakan chairman dan pemilik saham terbesar Evergrande, satu di antara pengembang properti terbesar di China. Kekayaannya turun hingga USD30 miliar sehingga menjadikan dia duduk pada posisi ke-32 orang terkaya. Itu disebabkan saham Evergrande turun hingga 8% pada 2019.
Evergrande mendapatkan tekanan dari pemilik lahan China karena tidak memiliki niat baik untuk membayar proyek properti. Namun, legislator di China mengabaikan aturan baru yang didesain untuk menghalangi spekulasi tersebut.
Menarik, ada miliarder dari Indonesia, Tan Siok Tjien, dan keluarganya yang menguasai 75% saham Gudang Garam, mengalami kerugian hingga USD2,2 miliar. Itu disebabkan oleh pasar domestik rokok di Indonesia mengalami penurunan 20%. Selain itu, saham Gudang Garam juga menurun 37% sepanjang 2019 dan menyebabkan kekayaannya menurun USD7,8 miliar.
Baca Juga: Dukung Brexit, Miliarder Inggris Sumbangkan Rp18 Miliar buat...
Kemudian, Robin Li, pendiri situs pencarian internet Baidu, mengalami penurunan kekayaannya hingga USD9,2 miliar pada 2019. Itu disebabkan saham Baidu mengalami penurunan akibat pelambatan ekonomi China dan perang dagang Washington-Beijing. Itu menyebabkan penurunan iklan.
Thomas Peterffy, pendiri dan chairman Interative Brokers, satu di antara platform perdagangan elektronik terbesar di Amerika Serikat, mengalami penurunan kekayaan. Itu disebabkan saham Interactiver Broker menurun 12% pada 2019 karena kompetisi yang semakin ketat. Kekayaan Peterffy menurun USD15,3 miliar, namun dia masih menjadi satu di antara orang terkaya dalam versi Bloomberg.
Harold Hamm merupakan chairman dan mantan CEO Continental Resources, satu di antara perusahaan tambang minyak dan gas di AS. Saham Continental mengalami penurunan 15% sepanjang 2019 akibat pelemahan penjualan minyak dan gas. Itu menjadikan pendapatan dan keuntungan perusahaan juga mengalami penurunan.
George Kaiser merupakan chairman dan pemilik saham mayoritas BOK Financial, satu di antara bak terbesar di Oklahoma. Dia merupakan pendiri Argonaut Private Equity, dan pemilik Kaiser-Francis Oil. Kekayaan mengalami penurunan USD8,6 miliar pada 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: