Wadidaw! Iran Punya 13 Skenario Balas Dendam, AS Bakal Ciut Nih
Kepala Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani mengatakan negaranya memiliki 13 skenario untuk membalas kematian Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat (AS). Teheran mengklaim semua opsi tersebut akan menjadi mimpi buruk bagi Washington.
"Bahkan jika skenario terlemah ini mencapai konsensus, penerapannya bisa menjadi mimpi buruk bersejarah bagi Amerika," kata Shamkhani, Selasa (7/1/2020), dikutip Bloomberg.
Kendati demikian, dia enggan membocorkan opsi-opsi aksi pembalasan tersebut. "Untuk saat ini, karena alasan intelijen, kami tidak dapat memberikan lebih banyak informasi kepada media," ujarnya.
Baca Juga: Silang Pendapat Pentagon-Trump Soal Serangan ke Situs Budaya Iran, Sang Menteri Bilang...
Sebelumnya, Garda Revolusi Iran mengaku telah menyiapkan beberapa opsi untuk membalas kematian Soleimani. Satu di antaranya adalah membidik kapal perang AS di Selat Hormuz.
"Selat Hormuz adalah titik vital bagi Barat dan sejumlah besar kapal perusak serta kapal perang AS menyeberang di sana," kata Komandan Garda Revolusi Iran di Provinsi Kerman Abuhamzeh pekan lalu.
Dia mengatakan target vital Amerika di kawasan itu telah sejak lama diidentifikasi oleh Iran. "Sekitar 35 target AS di kawasan tersebut serta Tel Aviv berada dalam jangkauan kami," ujar Abuhamzeh.
Baca Juga: Ambil Langkah Tegas, UE Cegah Iran Langgar Batas Pengayaan Uranium
Mantan kepala analis minyak di International Energy Agency Antoine Halff berpendapat Iran bisa saja memilih melumpuhkan fasilitas minyak utama di kawasan. "Ia memiliki kapasitas teknis untuk melakukannya," ujar Halff.
Pendapat seperti itu turut dikemukakan peneliti energi dan geopolitik dari Rice University, Jim Krane. Dia berpendapat, Iran bisa saja membidik infrastruktur minyak di kawasan Timur Tengah.
"Menargetkan infrastruktur minyak dapat menaikkan harga dan membawa kesulitan ekonomi dunia serta menempatkan Iran di posisi terdepan," kata Krane.
Dibandingkan dengan metode serangan lain, menargetkan situs energi juga tak menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa. "Ini adalah opsi yang lebih aman dalam hal virulensi pembalasan," ujar Krane.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto