Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Iran dan Kanada Adalah Mayoritas Korban Jatuhnya Pesawat Boeing Ukraina

Warga Iran dan Kanada Adalah Mayoritas Korban Jatuhnya Pesawat Boeing Ukraina Kredit Foto: Sindonews

'Banyak yang kami harus lakukan'

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau dalam konferensi pers yang digelar kemarin berjanji akan memberikan jawaban atas pertanyaan masyarakat tentang kecelakaan tersebut.

Kecelakaan pesawat ini merupakan salah satu peristiwa yang memakan jiwa terbanyak warga Kanada dalam penerbangan. "Pemerintah akan terus bekerjasama dengan rekan internasionalnya dan memastikan kasus ini diselidiki sedalam-dalamnya untuk menjawab pertanyaan warga Kanada."

Meskipun Kanada telah memutus hubungan diplomatis dengan Iran di tahun 2012, ia ingin agar negara tersebut berkontribusi besar dalam proses penyelidikan jatuhnya pesawat itu.

"Kanada punya banyak negara di dalamnya yang sangat terampil, terutama dalam menangani kecelakaan seperti ini. Inilah mengapa kami harus banyak berkontribusi."

Justin Trudeau juga mengungkapkan rasa dukanya terhadap 138 korban yang rencananya setibanya di Kiev akan melanjutkan perjalanan ke Kanada.

"Mereka semua memiliki potensi dan masa depan menunggu mereka," kata Justin Trudeau kepada wartawan di Ottawa.

"Masyarakat Kanada berduka bersama Anda," katanya kepada keluarga korban.

Penerbangan Tehran-Kiev ini menjadi banyak pilihan bagi warga Kanada yang ingin mengunjungi Iran, karena tidak adanya penerbangan langsung antar kedua negara.

Dalam penerbangan kemarin pesawat itu banyak membawa mahasiswa dan dosen yang ingin kembali ke Kanada setelah menjalani liburan.

Kotak hitam telah ditemukan

Kotak hitam yang merekam suara dan menyimpan data telah ditemukan sebagaimana diberitakan televisi lokal Iran.

Namun menurut kepala organisasi sipil Iran, Ali Abedzadeh, belum jelas ke negara apa kotak itu akan dikirimkan oleh Iran untuk dianalisa tapi yang pasti tidak kepada Boeing.

Pesawat tersebut jatuh beberapa jam setelah Iran meluncurkan serangan misil ke pangkalan udara Amerika Serikat di Irak.

Namun, pejabat Iran mencurigai kemungkinan adanya masalah pada mesin pesawat yang berumur tiga tahun itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: