Diterpa Kasus OTT Wahyu KPU, Pengamat Sarankan PDIP Susun Langkah Strategis di Pilkada 2020
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR Harun Masiku kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan akan berdampak terhadap elektabilitas PDIP pada Pilkada 2020.
Baca Juga: Hasto Akui Tanda Tangan Surat PAW Tersangka OTT KPK, Tapi Berkilah Begini . . . .
"Saya kira besar atau kecil pasti berdampak. Tetapi sejauh mana dampaknya tentu harus diukur melakukan penelitian lebih dulu," ujar Emrus di Jakarta, Minggu.
Menurut Emrus, dugaan adanya keterlibatan oknum partai lainnya dalam kasus itu dapat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Oleh karena itu, Emrus menyarankan agar PDI Perjuangan segera menyusun langkah-langkah strategis untuk dapat memenangkan pertarungan pada Pilkada yang dilaksanakan pada 23 September 2020.
Pilkada yang akan berlangsung di 9 provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten itu. Pada Rabu 8 Januari 2020, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap salah seorang komisioner Komisi Pemilihan Umum RI yaitu Wahyu Setiawan.
Wahyu diketahui meminta dana operasional Rp900 juta untuk membantu Harun menjadi anggota DPR RI lewat pengganti antar-waktu (PAW).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat