Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jamin! Pemerintah Jamin Kualitas B30

Jamin! Pemerintah Jamin Kualitas B30 Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin pemanfaatan program B30 pada kendaraan bermesin diesel tidak akan menimbulkan kerugian dan memengaruhi kualitas mesin kendaraaan.

Direktur Bioenergi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, menjelaskan bahwa kandungan FAME (fatty acid methyl ester) yang berasal dari kelapa sawit tersebut sudah melewati serangkaian pengujian dan menujukkan hasil yang baik.

Baca Juga: B30 di Mata Pekebun Sawit, Bagaimana?

"Implementasi Program Mandatori Biodiesel, termasuk B30 dijalankan dengan perencanaan yang matang dan sistematis serta melalui serangkaian uji komprehensif dan konstruktif untuk memastikan implementasinya tepat sasaran, tidak menimbulkan kerugian, dan kerusahan mesin kendaraan dan justru berperan dalam meningkatkan kualitas lingkungan," jelas Andriah Feby Misna dalam keterangan di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Dari sisi mutu bahan bakar, B30 juga lebih baik dari B20. Sebelum diimplementasikan, beberapa persiapan telah dilakukan, antara lain melakukan revisi SNI biodiesel, melakukan uji jalan/fungsi B30, memastikan kesiapan produsen biodiesel, memastikan metode sistem handling dan penyimpanan yang tepat, memastikan kesiapan infrastruktur, dan melakukan sosialisasi untuk memastikan penerimaan semua pihak terkait.

Feby kembali menuturkan, pengujian B30 juga telah dilakukan di lokasi dataran tinggi Dieng Jawa Tengah guna melihat kemampuan bahan bakar melakukan adaptasi pada kondisi udara yang lebih dingin.

"B30 pada dasarnya siap digunakan oleh mesin diesel biasa dengan sedikit atau tanpa penyesuaian. Penyesuaian dibutuhkan jika penyimpanan atau wadah biodiesel terbuat dari bahan yang sensitif dengan biodiesel seperti seal, gasket, dan perekat terutama mobil lama dan yang terbuat dari karet alam dan karet nitril," lanjut Feby.

Dipaparkan Feby, keberhasilan dari penggunaan B30 tergantung kepada 3 (tiga) faktor yaitu kualitas bahan bakar (biodiesel dan solar), handling/penanganan bahan bakar, dan juga kompatibilitas material terhadap bahan bakar tersebut. Kerusakan yang terjadi pada injektor dapat diakibatkan dari ketidaksesuaian salah satu atau lebih dari ketiga faktor tersebut.

Sebagaimana diketahui, pemanfaatan B20 pada tahun 2018 sebesar 3,75 juta KL telah berhasil menghemat devisa sebesar US$1,89 miliar atau Rp26,27 triliun, serta menurunkan emisi GRK dan meningkatkan kualitas lingkungan sebesar 5,61 juta ton CO2.

Pemanfaatan B20 pada tahun 2019 sebesar 6,36 juta kL (data per tanggal 15 Januari 2020) telah berhasil menghemat devisa sebesar US$ 2,92 miliar atau setara Rp42,05 triliun, menciptakan lapangan pekerjaan bagi 801.000 orang, serta menurunkan emisi GRK dan meningkatkan kualitas lingkungan sebesar 9,51 juta ton CO2.

Adapun implementasi B30 diharapkan akan meningkatkan penyerapan CPO sebesar 2,6 juta ton atau setara dengan Rp9,16 triliun dengan penyerapan biodiesel sebesar 9,59 juta KL yang akan berdampak pada penghematan devisa sebesar US$4,40 miliar atau setara Rp63,40 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: