Demi Hindari 'Kesalahpahaman', Korsel Harus Kerja Sama dengan AS
"Optimisme Presiden Moon yang berkelanjutan membesarkan hati, saya pikir optimismenya menciptakan harapan dan itu hal yang positif. Tapi mengenai bertindak berdasarkan optimisme itu, saya harus katakan segala sesuatu harus dilakukan dengan berkonsultasi dengan AS," kata Harris.
Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-ha membawas proyek itu pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Kalifornia pekan ini. Korsel dan AS juga sedang berselisih tentang kontribusi Seoul dalam membiayai hampir 28.500 pasukan AS yang ada di sana.
Perjanjian berbagi biaya pasukan AS di Seoul saat ini sudah kadaluwarsa pada akhir 2019. Harris mengatakan komandan tinggi militer AS di Korsel menggunakan 'dana sisa' untuk meminimalisir dampak yang mungkin akan menerpa sekitar 10 ribu orang Korea yang bekerja di militer AS.
Baca Juga: Korsel Nyatakan Siap Bantu Indonesia Pindahkan Ibu Kota
Ia menambahkan para pekerja itu akan segera diberitahu untuk mengambil cuti wajib. Negosiasi yang dilakukan pada Rabu (15/1) tidak menghasilkan kesepakatan apapun. "Di Washington kami tidak mencapai kesimpulan, jadi akan ada diskusi lanjutan. Saya pikir kami menyempitkan perbedaan," kata Harris.
Harris mengatakan pembelian senjata AS menjadi salah satu faktor yang dinegosiasikan. Isu lain seperti permintaan AS untuk mengirimkan pasukan angkatan lautnya ke Timur Tengah tidak dibahas dalam negosiasi berbagi pembiayaan pasukan AS di Seoul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti