Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngotot Bentuk Pansus Jiwasraya, Tapi Asabri Nggak, Demokrat dan PKS Lindungi Siapa?

Ngotot Bentuk Pansus Jiwasraya, Tapi Asabri Nggak, Demokrat dan PKS Lindungi Siapa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mempertanyakan sikap Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dinilai hanya getol mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) pada kasus PT Asuransi Jiwasraya, dan tidak menunjukkan sikap yang sama pada kasus PT Asabri.

"PKS dan Demokrat tidak konsisten. Yang Jiwasraya dibongkar dan yang Asabri dilindungi. Jadi patut dipertanyakan keseriusan PKS dan Demokrat dalam menegakkan hukum, dalam membongkar kasus-kasus korupsi. Kalau memang mau serius, harusnya tidak ada perbedaan antara Jiwasraya dan Asabri" katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/1/2020). 

Baca Juga: Curhatan Getir Nasabah Jiwasraya: Kita seperti Anak Ayam Kehilangan Induk, Harus ke Mana Lagi?

Baca Juga: Bos Asabri Bantah Ada Korupsi, Luhut: Bantah Aja, Nanti Kita Periksa Permainannya

Lanjutnya, ia menilai sangat wajar jika publik pun menaruh curiga terkait sikap inkonsisten yang ditunjukkan oleh PKS dan Demokrat.

"Sikap yang tidak konsisten ini justru akan menimbulkan tandatanya besar. Kok PKS dan Demokrat hanya getol ingin membentuk Pansus Jiwasraya sementara untuk ASABRI tidak. Jangan-Jangan ada udang dibalik batu. Melindungi pihak tertentu," ujarnya. 

Untuk itu, ia mengingatkan agar Demokrat dan PKS konsisten dalam penegakan hukum serta mengawal kasus Jiwasraya dan ASABRI dengan semangat orientasi mencari solusi.

"Jangan mengedepankan kepentingan politik semata daripada mencari solusi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, nasabah Jiwasraya secara berbondong-bondong menolak wacana pembentukan Pansus yang digulirkan oleh DPR.

Salah satu Nasabah Jiwasraya, Budi Setiyono mengaku penolakan itu didasarkan pada rasa trauma pada Pansus kasus Bank Century, yang mana pada saat itu, keberadaan Pansus malah menjadikan kasus Century sebagai komoditas politik semata dan tidak memberikan kepastian untuk pengembalian uang nasabah.

"Yang ada Pansus hanya membuat gaduh dan tidak menjamin pengembalian uang kami. Kami trauma dengan pansus Century yang akhirnya uang nasabah tidak kembali," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (13/1).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: