Dia mengatakan, India dan China, yang merupakan pelanggan utama minyak Irak, bahkan negara-negara tersebut telah mengurangi karena sensitivitas mereka terhadap peringatan AS.
"Jadi Iran sekarang dalam situasi yang sangat sulit dan saya pikir jika Eropa tidak dapat menemukan solusi, Iran akan mengambil lebih banyak langkah-langkah tambahan untuk menjauh dari kewajiban nuklirnya, yang tentu saja merupakan sesuatu yang tidak diinginkan Eropa, karena akan berarti mengaktifkan kembali program pengayaan nuklir Iran," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: