Jika Tak Ada Anggota Wanita, Goldman Sachs Tak Akan Lakukan IPO
Dewan yang penuh dengan pria tidak mendapatkan IPO. Itulah kebijakan baru di Goldman Sachs. CEO David Solomon mengatakan bahwa raksasa Wall Street tidak akan mempublikasikan perusahaan manapun jika belum memiliki setidaknya satu anggota dewan wanita.
Dalam wawancara dengan CNBC, Solomon mengatakan, inisiatif baru ini secara khusus fokus untuk mencari lebih banyak anggota wanita di dewan perusahaan. Persyaratan ini, kata dia, akan menambah hingga dua anggota dewan yang beragam pada 2021.
"Saya melihat kembali IPO selama empat tahun terakhir dan kinerja IPO, apakah dengan adanya seorang wanita di dewan, di AS secara signifikan lebih baik daripada kinerja IPO di mana belum ada seorang wanita di dewan," terang Solomon di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dikutip New York Post, Kamis (23/1/2020).
Baca Juga: Goldman Sachs Group Terjerat Kasus Korupsi 1MDB
"Jadi, mulai 1 Juli di AS dan Eropa, kami tidak akan mengumumkan perusahaan kecuali jika ada setidaknya satu kandidat dewan yang beragam dengan fokus pada anggota wanita," sambungnya.
Dalam sebuah pernyataan kepada The Post, Goldman mengumumkan akan memperluas kebijakan ke semua perusahaan swasta di mana Goldman memiliki saham investasi mayoritas. Bank ini akan memberikan perusahaan swasta yang tertarik akses ke jaringan kandidat dewan potensial.
Menurut sumber yang dekat dengan bank tersebut, baik di AS maupun Eropa Barat, kebijakan baru akan fokus pada kelompok yang secara tradisional kurang terwakili termasuk gender, ras, etnis, orientasi seksual, atau identitas gender.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: