Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Aman Rupanya, Mahasiswa Pakistan di Wuhan Dilaporkan Positif Terjangkit Virus Corona

Gak Aman Rupanya, Mahasiswa Pakistan di Wuhan Dilaporkan Positif Terjangkit Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Empat mahasiswa Pakistan di Kota Wuhan, China, dilaporkan positif terinfeksi virus corona baru atau Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV). Kabar itu dikonfirmasi kebenarannya oleh Pembantu Khusus Perdana Menteri (PM) untuk Layanan Kesehatan Dr Zafar Hussein Mirza pada Rabu (29/1/2020).

Mirza mengatakan bahwa sebagian besar orang Pakistan yang tinggal di China adalah pelajar, dan lebih dari 500 pelajar berada berpusat di kota pusat Wuhan.

Baca Juga: Baru Koar-koar Jangan Besar-besarkan Wabah, UEA Kini Konfirmasi Kasus Pertama Virus Corona

Atas nama Perdana Menteri Imran Khan, Mirza meyakinkan keluarga keempat pelajar itu bahwa pemerintah akan bertindak responsif. Begitupun terhadap semua warga Pakistan di China.

“Kami akan merawat mereka dengan cara yang sama seperti merawat anak-anak kami sendiri,” kata Mirza seperti dilansir Pakistan Today, Rabu (29/1/2020).

Mirza mengatakan bahwa pemerintah juga terus berkoordinasi dengan Kantor Luar Negeri serta kedutaan Pakistan di China, terkait perawatan pasien terinfeksi dan perlindungan warga Pakistan di China. 

Di Pakistan sendiri, ada empat orang yang dicurigai terinfeksi virus yang hingga kini masih dalam pemeriksaan dan diawasi. Namun menurut Mirza, keempat orang yang dicurigai terinfeksi itu kondisi kesehatannya berangsur membaik. 

Karenanya Mirza mengimbau agar masyarakat di Pakistan tetap tenang menyikapi wabah 2019-nCoV. Sebab, belum ada kasus korona baru yang dikonfirmasi di Pakistan.

“Bahkan tidak ada satu pun kasus yang dikonfirmasi tentang coronavirus di Pakistan,” kata Mirza.

Sebelumnya diketahui, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan jumlah kematian akibat wabah virus korona baru di negara itu telah meningkat menjadi 132, dengan total sekitar 6.000 kasus yang dikonfirmasi.

Sekitar 47 kasus juga dikonfirmasi di 15 negara lain, termasuk di Thailand, Prancis, AS, dan Australia. Namun, hingga kini tidak ada laporan pasien meninggal di luar China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: