Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bareng Rusia, China Kembangkan Vaksin Virus Corona, Sudah Identifikasi 30 Obat

Bareng Rusia, China Kembangkan Vaksin Virus Corona, Sudah Identifikasi 30 Obat Kredit Foto: Cns Photo via Reuters
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia dan China bekerja sama untuk mengembangkan vaksin virus corona. Otoritas kesehatan China telah mengirim genom virus tersebut ke Moskow.

"Para ahli Rusia dan China telah mulai mengembangkan vaksin," kata Konsulat Rusia di Provinsi Guangzhou dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/1/2020).

Baca Juga: Bertambah, Negeri Kangguru Kini Tampung 6 Orang Terinfeksi Virus Corona

Tak dijelaskan apakah para ilmuwan Rusia dan China bekerja bersama atau terpisah dalam mengembangkan vaksin. Konsulat Rusia di Guangzhou hanya menyebut bahwa China telah mengirim genom virus corona ke Moskow.

"Memungkinkan para ilmuwan kami untuk dengan cepat mengembangkan tes kilat yang memungkinkan untuk mengidentifikasi virus dalam tubuh manusia dalam waktu dua jam," katanya.

Rusia mengaku telah melakukan pembicaraan dengan China untuk mengevakuasi warganya dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Kota tersebut diketahui merupakan sumber atau pusat penyebaran wabah virus corona.

Sebelumnya, tim peneliti China telah mengidentikasi 30 kandidat obat yang diharapkan dapat menangani wabah virus corona (2019-nCov). Obat-obat itu ditemukan tim peneliti-ilmuwan gabungan dari Institut Shanghai Materia Medica di bawah naungan Chinese Academy of Sciences (CAS) dan ShanghaiTech University.

Para kandidat termasuk 12 obat anti-HIV seperti indinavir, saquinavir, lopinavir, carfilzomib, dan ritonavir. Dua obat virus anti-pernapasan syncytical, obat anti-skizofrenia serta imunosupresan turut menjadi kandidat.

Dalam daftar kandidat, terdapat pula beberapa obat tradisional Cina yang mungkin mengandung komponen efektif terhadap 2019-nCov seperti polygonum dan cuspatidum.

"Para peneliti menyarankan kandidat obat ini dipertimbangkan untuk perawatan klinis pasien pneumonia yang terinfeksi 2019-nCov," kata Xinhua dalam laporannya pada Selasa (28/1/2020).

Saat ini terdapat 5.974 warga China yang terkonfirmasi tertular virus corona. Jumlah korban meninggal akibat virus itu pun telah meningkat menjadi 132 orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: