Sementara itu, politikus PDIP, Trimedya Panjaitan menilai apa yang disampaikan Ferdinand prematur dan bombastis. Dia menyatakan bahwa tidak ada yang dikorbankan.
"Pak Yasonna Laoly, politisi senior, ahli hukum. Beliau profesor doktor, beliau seperti pernyataannya enggak setotol itu melakukan itu," kata Trimedya.
Menurut Trimedya, proses ini masih berlangsung. Apalagi, Ronny Sompie adalah jenderal bintang dua, dengan karier yang cukup baik.
Baca Juga: Copot Anak Buahnya Sendiri, Yasonna Cuci Tangan
"Beliau mengabdi di Imigrasi sudah lima tahun. Agak riskan kalau Pak Yasonna mau mengorbankan Pak Ronny Sompie. Kalau itu dilakukan dengan sengaja, tidak menutup kemungkinan dari institusi Polri akan marah. Soal-soal begitu pasti sudah dihitung," katanya.
Trimedya melanjutkan, tuduhan menghalangi penyidikan terhadap Yasonna Laoly juga prematur. Jika ada yang melaporkan Yasonna, maka dia mempersilakan saja, karena Indonesia adalah negara hukum.
Namun, tegas dia, bagi PDIP, lebih cepat Harun Masiku ditangkap, menyerahkan diri, itu lebih baik. Sebaliknya, semakin lama tidak tertangkap dan tidak menyerahkan diri justru merugikan mereka.
"Pilkada serentak tinggal beberapa bulan lagi terjadi, tidak ada upaya menghalangi itu (penangkapan Harun Masiku). Semua statement PDIP menginginkan (penangkapan) itu," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti