Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OMG! Dolar AS Bikin Rupiah Kalang Kabut, Sampai Minus 0,57%!

OMG! Dolar AS Bikin Rupiah Kalang Kabut, Sampai Minus 0,57%! Seorang teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 di Plasa Mandiri, Jakarta, Senin (8/7/2019). Rupiah pada Senin (8/7/2019) pagi bergerak melemah 66 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.149 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.083 per dolar AS, seiring kemungkinan tidak diturunkannya suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berlindung di balik sentimen keganasan virus corona, nilai tukar dolar AS semakin jemawa dan menantang pasukan mata uang global dengan membabi buta. Alhasil, jelang akhir pekan ini, Jumat (31/01/2020), mayoritas mata uang dunia tak mampu berbuat banyak selain tunduk terhadap mata uang Paman Sam itu.

Bersama dengan dolar Australia, euro dolar New Zealand, dolar Kanada, dolar Hong Kong, dolar dan Singapura, rupiah ikut berbaris di deretan mata uang yang kalang kabut di hadapan dolar AS. Padahal, pada pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah stagnan di level Rp13.645 per dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah yang Malang: Dicecar Dolar AS, Digempur Mata Uang Global

Baca Juga: The Fed Dovish, Rupiah Meringis!

Stagnansi tersebut langsung dibalas tekanan oleh dolar AS sehingga terhitung hingga pukul 10.08 WIB, rupiah terkontraksi -0,04% ke level Rp13.650 per dolar AS. Menyedihkannya lagi, beberapa saat lalu rupiah bahkan terpojok hingga ke level Rp13.663 per dolar AS. Jika dikalkulasikan, dalam sepekan saja rupiah sudah terdiskon -0,57% terhadap dolar AS.

Meskipun begitu, rupiah dapat sedikit bernapas lega lantaran masih unggul atas dolar Australia (0,08%) dan euro (0,01%). Ditambah lagi, sang Garuda kini menjadi mata uang terbaik ketiga di Asia setelah dolar Taiwan (-0,20%) dan yuan (-0,15%). Dengan apresiasi tipis, rupiah tampil lebih baik daripada baht (0,11%), won (0,09%), yen (0,06%), dolar Singapura (0,06%), dan ringgit (0,06%). 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: