Penyemprotan Disinfektan Gak Guna Jika TKA China Masih 'Seenak Udel' Masuk Indonesia
Pengamat kebijakan publik, Syafril Sjofyan menyebut penyemprotan WNI yang berjumlah 238 dengan cairan disinfektan hingga diobservasi selama 14 hari di Natuna guna mengantisipasi kemungkinan masuknya virus corona, belum cukup untuk menghalau bahaya virus corona.
"Semua itu akan sia-sia jika arus keluar masuk turis dan TKA China dari/ke Indonesia melalui akses pelabuhan, bandara yang merupakan pintu masuk (WNA) dengan visa bebasnya (diabaikan)," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (2/2/2020).
Baca Juga: Corona, Fenomena Tersebarnya Penyakit dari Hewan Serang Manusia
Baca Juga: Atagfirullah! Korban Tewas Virus Corona Tembus 361 Orang
Lanjutnya, ia mengakui saat ini pemerintah masih terbuka dengan masuknya WNA, khususnya WNA asal China demi investasi dan peningkatan pendapat dari turisme.
"Tentu pengawasannya tidak akan seteliti terhadap 238 WNI yang dievakuasi," sambung dia.
Namun, di sisi lain, ia menilai Indonesia perlu meniru pemerintah Selandia Baru dengan melarang semua turis China. Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan jika pemerintah benar-benar memperhatikan kesehatan masyarakatnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil