Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Asing Masih Tiarap, Tapi IHSG Tetap Top

Investor Asing Masih Tiarap, Tapi IHSG Tetap Top Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup dengan manis dengan naik 0,65% atau 38.17 poin ke level 5,922,34 dengan saham-saham pada sektor aneka industri lompat 1.68% dan Keuangan 1.33% berbalik menguat setelah pada perdagangan sebelumnya ramai mengalami aksi jual investor asing maupun domestik. 

 

Head of Research, Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menuturkan bahwa meskipun IHSG ikut meramaikan kenaikan bursa saham Asia, investor asing masih terlihat tiarap. “Asing hanya mencatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp232,07 miliar dimana hanya saham BBCA dan BBRI yang berada diposisi terbesar dari net buy value yang terlihat dibeli kembali oleh investor asing,” katanya, di Jakarta, Selasa (4/2/2020). 

 

Baca Juga: Dampak Wabah Corona Minim, Saatnya Balik Buru Saham di Pasar Modal

 

Menurutnya, Bank Indonesia berhasil mengintervensi pasar obligasi dan rupiah sejak kemarin dimana sehingga nilai tukar rupiah kembali kuat 0.19% di level Rp13.715 ditengah gempuran aksi capital outflow yang terjadi sejak pekan lalu. 

 

“Investor akan menanti data pertumbuhan GDP yang di perkirakan berada dilevel 5.04% lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 5.1%,” ucapnya. 

 

Baca Juga: Sandiaga Sentil Ihwal Saham Gorengan, IHSG Langsung Tekor Nyaris 2%! Ngeri. . . .

 

Ia mengungkapkan IHSG diperkirakan akan bergerak terkonsolidasi mencoba bertahan dizona hijau dengan support resistance 5900-6000. “Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; INKP, TKIM, WTON, CPIN, SMGR, MAIN, INTP, INDF, KLBF, BBTN, JSMR, ASII, ADRO, TINS, ANTM, WEGE,” pungkasnya. 

 

Sebagai informasi, ekuitas Asia menutup perdagangan dengan mayoritas menguat. Indeks Nikkei (+0.49%), TOPIX (+0.69%), HangSeng (+1.21%) dan CSI300 (+2.64%) naik signifikan seakan rebound setelah mengalami awal pekan yang psimistis. Harga minyak WTI naik setelah rentetan aksi jual akibat kekhawatiran turunnya permintaan di Tiongkok yang sedang mengalami krisis kesehatan. 

 

“Investor menimbang pembatasan perjalanan Cina dan penghentian bisnis bersamaan dengan langkah-langkah yang diperkenalkan Beijing untuk mendukung pertumbuhan seiring terpukulnya perekonomian negara itu. Korban tewas Cina terbaru dari virus adalah 425, sementara jumlah kasus telah meningkat menjadi hampir 20.500,” jelasnya. 

 

Sementara, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan optimis mengiringi penguatan bursa saham Asia. Indeks Eurostoxx (+1.24%), FTSE (+1.36%) dan DAX (+1.09%) naik lebih dari sepersen. Saham-saham pertambangan dan Energi memimpin lonjakan setelah beberapa emiten merilis laporan pendapatan diatas ekspektasi. Selanjutnya investor akan terfokus pada data Indeks kinerja sektor jasa di Tiongkok dan Dari dalam negeri Investor akan terfokus pada data pertumbuhan ekonomi dan PDB Indonesia.

 

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: