Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

61 Orang di Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Terinfeksi Virus Corona

61 Orang di Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Terinfeksi Virus Corona Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Tokyo -

Sebanyak 41 orang lainnya di atas kapal pesiar Diamond Princess di lepas pantai Jepang telah dites positif terinfeksi virus Corona baru, 2019-nCoV. Angka itu menambah jumlah orang di kapal pesir yang terinfeksi virus tersebut menjadi 61 orang.

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengatakan pihak berwenang telah melakukan tes terhadap 273 orang di kapal Diamond Princess. Kapal itu dikarantina setelah seorang mantan penumpang, yang turun di Hong Kong bulan lalu, dinyatakan positif terjangkit virus Corona baru.

"Hasil dari 171 tes yang tersisa keluar dan 41 (hasil) tes positif," kata Kato kepada wartawan, Jumat (7/2/2020).

Baca Juga: Korban Terinfeksi Virus Corona di Kapal Pesiar Jepang Bertambah

"Hari ini mereka akan dikirim ke rumah sakit di beberapa prefektur, dan kami sekarang sedang mempersiapkan untuk itu," ujarnya, seperti dikutip ABC.net.au."Secara total, dari 273 spesimen, 61 dinyatakan positif," imbuh dia.

Ada lebih dari 3.700 penumpang dan awak di kapal pesiar Diamond Princess. Kapal itu telah berada di lepas pantai Jepang sejak Senin malam. Lima warga Australia termasuk di antara 41 kasus baru. Total ada tujuh penumpang asal Australia yang kini diketahui terjangkit virus ini.

Tiga dari 41 pasien baru relatif berusia muda, yakni antara 20 dan 40 tahun. Sedangkan 38 pasien lainnya berusia antara 50 dan 80 tahun, dan sebagian besar berusia 70-an tahun. Sebanyak 20 orang yang sebelumnya didiagnosis dengan virus Corona baru telah dikeluarkan dari kapal dan dibawa ke rumah sakit.

Warga Australia diperingatkan agar tidak bepergian ke China karena virus tersebut terus menyebar dan merenggut lebih banyak nyawa. Data hingga saat ini sudah 636 orang di China yang meninggal akibat wabah penyakit tersebut. Lebih dari 30.000 orang di negara itu terinfeksi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: