Depresiasi rupiah terhadap dolar AS menebal hingga -0,11% ke level Rp13.690, terhitung sampai pukul 14.08 WIB. Angka tersebut sekaligus menjadi yang terdalam sepanjang perdagangan spot hari ini, Senin (17/02/2020).
Minimnya sentimen positif membuat rupiah enggan beranjak dari zona merah. Alhasil, sampai lewat tengah hari, rupiah bertahan di klasemen bawah secara global karena masih tertekan pula di hadapan dolar Australia (-0,26%), euro (-0,11%), dan poundsterling (-0,07%).
Baca Juga: PHK Massal Korbankan 677 Karyawan, Manajemen Indosat Ngaku. . . .
Baca Juga: Sadis! Dolar AS Kritis, Rupiah Meringis!
Beban yang ditanggung rupiah tak hanya secara global. Bagaimanapun, rupiah hingga kini bertengger di posisi tiga terbawah Asia bersama dengan ringgit (0,06%) dan baht (0,02%). Mayoritas mata uang Benua Kuning bergerak agresif terhadap rupiah hingga mata uang Garuda itu tak berkutik di hadapan yuan (-0,26%), dolar Singapura (-0,24%), dolar Taiwan (-0,22%), dolar Hong Kong (-0,11%), won (-0,09%), dan yen (-0,04%).
Asal tahu saja, meski unggul atas rupiah, nilai tukar dolar AS siang ini bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan. Mata uang Paman Sam itu bertekuk lutut di hadapan dolar Australia, euro, dolar Kanada, dan mayoritas mata uang Asia yang meliputi yuan, dolar Hong Kong, won, dolar Singapura, baht, dan dolar Taiwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: