Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Diatur, Jumlah Perokok di Inggris Turun

Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Diatur, Jumlah Perokok di Inggris Turun Kredit Foto: Reuters/Leonhard Foeger

dr Peter Harper, Mantan Kepala Onkologi di Guys Kings and St Thomas Hospital, dalam paparannya yang mengacu dari laporan Public Health England Februari 2019, menjelaskan penggunaan produk tembakau alternatif di Inggris menimbulkan risiko kesehatan yang jauh lebih rendah daripada penggunaan rokok.

Dengan beralih sepenuhnya ke produk tembakau alternatif, menurut Harper, perokok dewasa akan mendapatkan manfaat kesehatan yang substansial. Laporan itu sekaligus menguatkan laporan Public Health England sebelumnya yang menyatakan bahwa rokok elektronik 95 persen lebih tidak berbahaya bagi kesehatan dibandingkan rokok, serta berpotensi membantu perokok untuk berhenti.

"Penggunaan produk tembakau alternatif dengan didampingi terapi dukungan perilaku berhenti merokok dikaitkan dengan peningkatan tingkat keberhasilan perokok untuk berhenti merokok selama setahun. Produk tembakau alternatif setidaknya dapat berkontribusi terhadap 20.000 keberhasilan perokok untuk berhenti merokok per tahunnya dan mungkin lebih banyak lagi," kata Harper. 

Dengan adanya regulasi, angka penyalahgunaan rokok elektrik pada anak di bawah umur di Inggris juga menjadi rendah. Harper mengungkapkan penggunaan rokok elektrik secara reguler oleh anak muda, dari rentang usia 11 hingga 18 tahun, tetap rendah sekitar 1,7 persen.

Adapun proposi penggunaan rokok elektrik terhadap mereka yang belum pernah mengonsumsi rokok sebelumnya juga rendah, yakni 0,2 persen pada usia 11-18 tahun.

Profesor David Khayat, Ahli Onkologi dari Perancis, menambahkan semua pihak harus mendorong penggunaan produk tembakau alternatif sebagai bagian dari konsep pengurangan risiko dari tembakau. Sebagai ahli kanker, dia mendorong pasien perokok untuk berhenti merokok.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: