Pramono mengaku ketika menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Dhito yang baru berumur 6—7 tahun dibawa keliling ke seluruh Indonesia.
"Karena ini penugasan sebagai kader partai, di PDIP enggak boleh memilih, bismillah maju. Tentunya kalau kemudian partai memberikan rekomendasi dan alhamdulillah dia turun ke lapangan dan sambutannya luar biasa," kata pria asal Kediri.
"'Kan Kediri itu kampung halaman saya. Saya maju sebagai anggota DPR terpilih empat kali," kata Pramono.
Namun, Pramono mengakui Dhito pun masih baru untuk dunia politik, termasuk di Kediri. Merujuk survei dari Akurat Survey Terukur Indonesia (ASTI) di akhir Januari sampai awal Februari 2020, tingkat elektabilitas Dhito hanya 1,7 persen.
"Ya, karena masih baru, ini 'kan karena tiba-tiba, kalau orang Jawa (istilahnya) ketiban sampur, ditugasi," kata Pramono.
Dengan masuknya anak Pramono, maka telah komplit anak dari pejabat di lingkaran Istana yang maju sebagai calon kepala daerah. Sebelumnya ada Gibran Rakabumin putra sulung Jokowi yang ingin maju di Pilkada Solo, kemudian menantu Jokowi Bobby Nasution yang bernafsu maju sebagai calon Walikota Medan dan putri Wapres Maruf Amin yang juga ingin maju di Pilkada Banten.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat