Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekan Pencemaran Laut Akibat Sampah Plastik, Pemkab Pasuruan Gandeng Nestle

Tekan Pencemaran Laut Akibat Sampah Plastik, Pemkab Pasuruan Gandeng Nestle Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Guna mengurangi pencemaran sampah plastik di lautan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan Jatim menjalin kerja sama dengan Nestle dan Project STOP untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah berkelanjutan.

Untuk kerja sama ini, Pemkab Pasuruan menyedikan lahan seluas 2 hektare untuk pembangunan fasilitas Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPST3R) Project STOP. Fasilitas ini akan mengelola pengumpulan dan pemilihan sampah serta proses daur ulang di dua kecamatan, yakni Lekok dan Nguling.

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mengungkapkan, kerja sama dengan Nestle dan Project STOP untuk pengembangan sistem pengelolaan sampah ini merupakan salah satu upaya untuk membantu Indonesia mencapai target pengurangan sampah plastik di lautan hingga 70 persen pada 2025.

Baca Juga: Miliarder Teknologi Sumbang Rp137 T Buat Lindungi Bumi, Aktivis Lingkungan: Munafik!

"Program ini sekaligus juga untuk membantu terciptanya pengelolaan sampah mandiri yang ekonomis yang dapat diterapkan di seluruh daerah. Tidak hanya menyediakan lapangan kerja baru, tapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengatasi masalah lingkungan yang disebabkan oleh pengelolaan sampah plastik yang tidak tepat," kata Irsyad di Pasuruan, Kamis (20/2/2020) kemarin.

Saat ini, kata Irsyad, hanya 9 persen penduduk di Pasuruan yang memiliki akses terhadap layanan pengelolaan sampah dan hanya 1 persen dari jumlah sampah tersebut dikelola secara bijak. Penduduk lain tidak memiliki pilihan, selain membuang sampah di lingkungan sekitar mereka.

Sementara CEO Borealis, Alfred Stern mengatakan, perluasan kerja sama Project STOP ke lebih banyak kota merupakan langkah penting untuk memperbaiki sirkularitas plastik, khususnya di daerah yang memiliki tingkat kebocoran sampah yang tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: