Ada Kemungkinan Olimpiade Tokyo Batal Dihelat Akibat Corona, Begini Penjelasannya
Rencananya, Olimpiade Tokyo 2020 akan dibuka pada 24 Juli dan berakhir pada 9 Agustus mendatang. Sekitar 11 ribu atlet dari 206 negara diperkirakan ambil bagian dalam pesta olahraga terbesar sejagat tersebut.
Kendati perhelatan Olimpiade berada di bawah bayang-bayang virus corona, Pound meminta para atlet terus berlatih dan mempersiapkan diri untuk memberikan yang terbaik di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
"Sejauh ini, yang kami tahu adalah kami akan tetap ke Tokyo. Belum ada indikasi yang membuat kami harus mengambil langkah-langkah berbeda. Jadi, untuk para atlet, tetaplah berlatih, persiapkan diri kalian, dan yakinlah IOC tidak akan mengirimkan Anda ke situasi pandemi,'' tutur Pound.
Pound menambahkan, IOC terus berkonsultasi dan menunggu rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait kondisi penyebaran virus corona. Rekomendasi WHO itu akan sangat menentukan nasib perhelatan Olimpiade Tokyo 2020.
Meski opsi penundaan terbuka, Pound menilai hal tersebut akan sangat sulit dilakukan. Sebab, Jepang sudah sejak lama melakukan persiapan. Selain itu, penundaan dikhawatirkan mengganggu jadwal kompetisi tahunan sejumlah cabang olahraga.
''Anda tidak bisa begitu saja menunda sesuatu dengan skala sebesar olimpiade."
Juru Bicara Pemerintah Jepang Yoshihide Suga menyatakan, perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 masih sesuai rencana. Ia memastikan hal tersebut setelah melakukan konfirmasi langsung kepada para petinggi IOC terkait pernyataan yang disampaikan Richard Pound.
"IOC menyatakan bahwa pernyataan itu bukan sikap resmi IOC. IOC bahkan sedang melanjutkan persiapan seperti yang dijadwalkan," kata Suga.
Sebelumnya, tiga kasus terbaru Covid-19 dikonfirmasi di Jepang pada Selasa (25/2/2020). Kasus ini melibatkan orang-orang yang melakukan latihan kebugaran di China. Kota ini menjadi tuan rumah Olimpiade untuk cabang olahraga taekwondo, gulat, selancar, serta empat acara paralimpiade.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto