Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muncul Teori Konspirasi Presiden Rusia, Putin Diduga Punya Tubuh Lain Demi Keselamatan

Muncul Teori Konspirasi Presiden Rusia, Putin Diduga Punya Tubuh Lain Demi Keselamatan Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dia ditawari kesempatan menggunakan tubuh ganda untuk tampil di depan umum karena alasan keamanan, Namun, dia menolak tawaran itu dan tidak pernah menggunakannya.

Putin (67), yang telah mendominasi politik Rusia selama lebih dari dua dekade, telah lama menjadi subjek teori konspirasi di Rusia. Semua teori konspirasi itu dia anggap tidak berdasar.

Baca Juga: Bahas Suriah, Erdogan Akan 'Ngobrol' Bareng Putin-Merkel

Salah satu teori konspirasi yang lebih rumit membandingkan foto-foto Putin selama bertahun-tahun. Teori itu mengklaim telah mengidentifikasi sejumlah individu berbeda yang menyamar sebagai Putin.

Tetapi selama wawancara dengan kantor berita TASS yang disiarkan pada hari Kamis (27/2/2020), Putin ditunjukkan daftar pencarian internet populer yang dikaitkan dengan namanya, dan salah satunya berjudul "Bukti Tubuh Ganda Putin".

"Apakah Anda nyata?," tanya jurnalis yang mewawancarai Putin. Orang nomor satu Kremlin itu menjawab; "Ya", sebelum melanjutkan untuk menyangkal bahwa dia menggunakan tampilan atau sosok lain yang mirip dirinya untuk tampil di depan publik demi keselamatannya.

Tapi, dia mengakui memang sudah ditawari kesempatan menggunakan tubuh ganda.

"Saya menolak badan ini berlipat ganda. (Tawaran) itu selama periode paling sulit dari perang melawan terorisme," kata Putin, merujuk pada awal tahun 2000-an.

Mantan agen KGB itu juga menegaskan kembali bahwa dia terus menghindari penggunaan ponsel pribadi. Dia merasa lebih nyaman mengandalkan alat komunikasi yang dilindungi.

Dia mengatakan memiliki akses ke telepon resmi khusus yang dapat terhubung dengan nomor yang dia inginkan.

Rusia berperang di wilayah mayoritas Muslim di selatan Chechnya pada tahun-tahun awal periode pertama pemerintahan Putin dan sering menjadi sasaran serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: