Pelatih Inter Milan, Antonio Conte mengatakan, timnya harus mempersiapkan diri jika melakukan pertandingan secara tertutup seperti yang dilakoninya melawan Ludogorets pada leg kedua babak 32 besar Liga Eropa, San Siro, Jumat (28/2). Inter lolos ke babak 16 besar setelah menang agregat 4-1.
“Saya sudah bermain di belakang pintu tertutup dengan Italia melawan Kroasia. Ini tentu suasana yang aneh dan itu bisa terasa hampir seperti sesi latihan pada awalnya, yang merupakan sikap berbahaya, tetapi para pemain mengembalikan permainan ke jalurnya,” kata Conte kepada Sky Sport Italia, dilansir dari Football Italia.
Baca Juga: Hadapi Juventus, Pemain Inter Tak Masalah Laga Digelar Tertutup
Conte mengatakan, dirinya memanfaatkan situasi itu dengan memberikan kesempatan melakukan rotasi pemain. Tujuannya untuk memberikan menit bermain kepada pemain yang jarang diturunkan.
Conte tak ingin melihat sisi negatif dari pertandingan tertutup ini. Ia menambahkan di pertandingan tersebut ingin menguji ide-ide permainan yang dilatih saat latihan. Penundaan pertandingan melawan Samdoria memberikan waktu timnya untuk menguji sesuatu yang baru untuk diterapkan di awal pertandingan maupun secara penuh 90 menit.
"Ketika Anda memiliki dua striker, itu pasti pekerjaan yang lebih sulit bagi para gelandang. Bagi mereka yang bermain dengan satu penyerang tengah, dua sayap atau trequartista, ada lebih banyak pemain yang siap membantu melindungi secara defensive,” jelas Conte.
Menurut Conte, timnya memerlukan keseimbangan tepat sesuai dengan lawan yang akan dihadapi. Ia menegaskan Inter mempunyai tradisi dan ambisi mematok target setinggi-tingginya.
Mantan pelatih Juventus dan Chelsesa itu akan berusaha semaksimal mungkin meraih pencapaian setinggi-tingginya. Namun, untuk mencapai hasil baik, menurut Conte, tak akan didapatkan dengan mudah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti