Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Virus Corona Merebak, Miliarder China Kok Malah Makin Banyak?

Virus Corona Merebak, Miliarder China Kok Malah Makin Banyak? Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah ramainya wabah virus corona COVID-19 di China tak menghalangi China dalam mencetak miliarder baru tiga kali lebih banyak daripada Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu. Miliarder tersebut lahir dari bisnis obat-obatan dan hiburan online.

Seperti wilayah Greater China, termasuk Hong Kong dan Taiwan, menciptakan 182 miliarder baru hingga akhir Januari sehingga totalnya menjadi 799, menurut Hurun Global Rich List 2020 yang dirilis pada Rabu pekan lalu.

Baca Juga: Mantap! Istri Steve Jobs dan Eks Istri Jeff Bezos Masuk Daftar Miliarder Pendatang Baru Dunia

Sementara AS hanya menciptakan 59 miliarder baru. Di mana Amerika Serikat memiliki 629 miliarder dan India 137 miliarder. Sehingga China menjadi negara pencetak miliarder terbanyak.

Wabah virus corona baru di China telah memukul perekonomian dunia, tetapi juga justru mengangkat nilai saham perusahaan-perusahaan China yang bergerak di bidang pendidikan daring, game daring, dan vaksinasi, kata laporan tersebut seperti dikutip Reuters beberapa waktu lalu.

Akibat sebagian besar warga China yang terjebak di rumah karena karantina dan pembatasan perjalanan, permintaan untuk layanan online pun melonjak sehingga membuat dompet miliarder seperti Robin Li dari Baidu, pemilik platform video daring populer iQiyi, semakin tebal.

Nilai kekayaan pengusaha kesehatan yang berspesialisasi dalam vaksinasi juga meningkat, termasuk An Kang dari Hualan Biological Engineering dan Jiang Rensheng dari Zhifei Biological Products.

"China saat ini memiliki lebih banyak miliarder daripada AS dan India," kata Rupert Hoogewerf, pendiri dan Ketua Hurun Report. 

Miliarder pendatang baru China di antaranya Cheng Xianfeng, pemilik perusahaan pembuat obat Yifan Xinfu Pharmaceutical dan Shen Ya, pemilik pengecer diskon daring Vipshop.

Pada tahun lalu hingga akhir Januari 2020, saham-saham teknologi di China melonjak 77 persen dan perusahaan farmasi China naik 37 persen mengalahkan kenaikan 16 persen pada saham dunia.

Nilai kekayaan pengusaha kesehatan yang berspesialisasi dalam vaksinasi juga meningkat, termasuk An Kang dari Hualan Biological Engineering dan Jiang Rensheng dari Zhifei Biological Products.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: