Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Good Job Pak Perry! Berkat BI, Rupiah Bertenaga Lawan Dolar AS dan Jadi Top 3 Asia!

Good Job Pak Perry! Berkat BI, Rupiah Bertenaga Lawan Dolar AS dan Jadi Top 3 Asia! Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya penyelamatan rupiah oleh Bank Indonesia (BI) akhirnya membuahkan hasil. Setelah Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengumumkan bahwa BI menggelontorkan dana Rp103 triliun untuk membeli surat berharga negara (SBN), rupiah menjadi sangat bertenaga hingga membuat dolar keok signifikan. 

Rupiah berbalik terapresiasi 0,58% ke level Rp14.265 per dolar AS pada penutupan perdagangan spot hari ini, Senin (2/03/2020). Tak hanya itu, rupiah juga perkasa di kancah global dengan menguat di hadapan poundsterling (1,01%), euro (0,21%), dan dolar Australia (0,09%). 

Baca Juga: Corona Jebol Gawang Indonesia, Rupiah Meronta-Ronta!

Kemudian, meski belum menjadi yang nomor satu, rupiah yang sedari tadi berada di level terbawah akhirnya menyusup dan bertengger di posisi ketiga teratas Asia setelah dolar Taiwan (-0,38%) dan won (-0,17%). Sang Garuda kini unggul atas yen (0,59%), dolar Hong Kong (0,38%), dolar Singapura (0,35%), ringgit (0,29%), baht (0,29%), dan yuan (0,29%).

Baca Juga: Gercep, Bursa Langsung Racik Vaksin Virus Corona Buat Pasar Modal

Asal tahu saja, hari ini Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pembelian SBN yang mencapai Rp103 triliun tersebut dilakukan untuk meminimalisasi pelemahan rupiah akibat virus corona, terlebih lagi saat ini virus tersebut sudah masuk ke Indonesia dan menginfeksi dua orang asal Depok.

"BI sudah membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp103 triliun secara year to date, di mana Rp80 triliun itu kami beli sejak terjadi penyebaran virus corona yang membuat investor global melepas SBN," tegas Perry, Jakarta, Senin (2/03/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: