Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Rumah dan Toko Muslim India Rusak Parah, tapi Polisi Bilang Sudah Lakukan...

Banyak Rumah dan Toko Muslim India Rusak Parah, tapi Polisi Bilang Sudah Lakukan... Kredit Foto: Reuters/Adnan Abidi

"Di Blok E Khajuri Khas, kami menemukan toko-toko Muslim dibakar. Seorang petugas polisi mengklaim bahwa DCP menyelamatkan 350 Muslim dari wilayah tersebut."

Di area jalan nomor 5 Khajuri Khas, warga mengatakan kepada tim delegasi bahwa kekerasan dimulai di sana pada larut malam 23 Februari tak lama setelah ancaman dan ultimatum Kapil Mishra. Kapil Mishra adalah politisi India yang mengancam akan menyerang demonstran penentang Citizen Amandement Act (CAA) 2019 atau Undang-Undang Kewarganegaraan (Amandemen).

Jalan nomor 5 itu merupakan jalan buntu di mana 100 orang tinggal dan mereka tidak bisa melarikan diri dari jalan utama. Mereka meninggalkan tempat itu di bawah perlindungan polisi di pagi hari tanggal 25 Februari.

"Di sini kami menemukan rumah BSF (Pasukan Keamanan Perbatasan) Mohammad Anis, yang rusak parah. Dia tidak ada di rumah pada saat itu meskipun empat anggota keluarganya hadir di sana. Kami melihat di sini toko tukang kayu milik Muhammad Ilyas yang dijarah dan rusak parah," papar tim Delegasi Komisi Minoritas Delhi.

Di jalur Ektensi Khajuri 3/51, warga bernama Jameel Ahmad memiliki garasi perbaikan mobil di mana tujuh mobil, enam bemo dan sembilan sepeda motor dibakar. Dia memberi tahu tim delegasi bahwa orang-orang Hindu mengambil mobil mereka beberapa jam sebelum garasi dibakar dan bangunannya dijarah dan dirusak.

Ada banyak daerah yang terkena dampak di distrik Timur Laut Delhi yang tidak dapat dikunjungi tim delegasi. Selain itu, ribuan orang telah melarikan diri dari daerah tersebut dan pergi ke desa mereka di Uttar Pradesh atau Haryana atau tinggal bersama kerabat di tempat lain di Delhi.

Ratusan orang masih tinggal di kamp-kamp yang dikelola oleh masyarakat. Beberapa orang lainnya juga tinggal di kamp-kamp yang dikelola oleh Pemerintah Delhi.

"Penilaian kami adalah bahwa kekerasan di distrik Timur Laut Delhi adalah sepihak dan terencana dengan baik di mana kerusakan maksimum terjadi pada rumah-rumah dan toko-toko Muslim dengan dukungan lokal. Tanpa bantuan besar-besaran orang-orang ini tidak akan dapat membangun kembali kehidupan mereka. Kami merasa bahwa kompensasi yang diumumkan oleh pemerintah Delhi tidak memadai untuk tujuan tersebut," papar tim delegasi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: