Mekah dan Madinah Disterilkan, Demi Lindungi Kakbah dan Nabawi dari Corona
Saudi juga menangguhkan sementara umrah bagi seluruh warganya, pemukim dan seluruh warga di Kota Mekkah. Otoritas juga tidak memperkenankan seluruh orang yang memakai kain ihram untuk masuk ke Masjidilharam serta seluruh halaman yang mengelilinginya. "Selain itu, tidak diperkenankan untuk melaksanakan iktikaf dan duduk-duduk, atau membawa makanan dan minuman, serta tempat minum zamzam turut ditutup," papar Presidensi Umum.
Di Madinah, langkah-langkah pencegahan dari paparan Korona ini meliputi penutupan bagian lama Masjid Nabawi, di antaranya Raudah, serta penutupan perkuburan Al-Baqi’.
Seno Hadi, salah satu direksi perusahaan Indonesia yang tengah di Tanah Suci mengungkapkan, penutupan area masjid bersifat sementara. Pembersihan dilakukan usai salat isya dan selesai satu jam jelang salat subuh. Setelah pembersihan, kegiatan di Masjidilharam berlangsung normal kembali. “Salat Jumat tadi juga kembali dilaksanakan dengan baik di masjid. Demikian juga Masjid Nabawi,” tuturnya.
Meski demikian, dari pengamatannya, pada salat Jumat kemarin ada pembatasan jumlah yang masuk ke dalam masjid. Posisi jamaah telah ditetapkan di area-area yang telah ditentukan oleh petugas.
Di Masjid Nabawi penutupan sementara juga dilakukan usai salat isya hingga jelang subuh. “Pintu gerbang ditutup pakai tali karena ada sterilisasi sampai menjelang subuh,” ujarnya.
Riyadh melaporkan kasus pertama Covid-19 pada Senin (2/3) lalu. Pihak berwenang setempat mengatakan pasien itu warga negara Saudi yang kembali dari Iran. Selama ini Iran tercatat sebagai negara dengan kasus kematian terbanyak di luar China. Kementerian Kesehatan Saudi menyatakan sedang mempersiapkan 25 rumah sakit untuk menangani setiap kasus virus corona yang mungkin terdeteksi.
Setiap tahunnya, ada sekitar 7 juta muslim datang ke Mekkah untuk menjalankan umrah. Sebelum mengunjungi Arab Saudi, jamaah diharuskan untuk memberikan sertifikat vaksinasi dalam aplikasi visa mereka.
Hingga kini belum jelas sampai berapa lama larangan umrah akan dilaksanakan. Terkait isu penutupan akses umrah selama satu tahun, Konsulat Jenderal RI di Jeddah juga menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menegaskan bahwa sampai saat ini belum menerima informasi resmi terkait hal itu dari Arab Saudi. Dari konfirmasi ke Direktur Urusan Travel Umrah Saudi Abdurrahman Al-Segaf diketahui bahwa informasi tersebut juga tidak pernah disampaikan resmi oleh pemerintah.
Kebijakan Saudi yang benar saat ini adalah penutupan Masjidilharam untuk sementara karena mengantisipasi penyebaran virus korona. Dengan tidak adanya kebijakan penutupan dalam waktu lama, pelaksanaan haji hingga kini juga terus dimatangkan.
Namun, jika wabah ini kian tak terkendali juga mengancam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Musim haji akan berlangsung pada Juli mendatang. Pada puncak haji, diperkirakan ada sekitar 3 juta muslim dari berbagai belahan dunia berkumpul di Mekkah.
Hingga kemarin belum ada penjelasan resmi dari otoritas Saudi terkait kesiapan penyelenggaraan haji di tengah wabah baru ini. Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid Sa’ad berharap penutupan akses masuk Saudi terkait wabah korona tidak berlangsung lama sehingga tidak berakibat pada terganggunya persiapan pelaksanaan ibadah haji. “Kepok terbang pertama diberangkatkan pada bulan Juni, mudah-mudahan korona ini cepat berlalu, jangan sampai berdampak pada haji,” kata Wamenag.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: